SV-IPB Bersama Netafim Indonesia Kenalkan Teknologi Terkini Green House dan Irigasi Presisi yang Tersistemasi

Bogor — Sebagai perusahaan global yang ahli dalam greenhouse dan sistem irigasi presisi pintar, Netafim Indonesia menggaet Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) memamerkan teknologi terkini Greenhouse dan Irigasi Presisi yang tersistemasi. 

Dalam ketahanan pangan, sarana greenhouse semakin berkembang di Indonesia. Dari beberapa penelitian, hasil pertanian dari greenhouse lebih tinggi hingga 8-10 kali dibandingkan dengan hasil di lapangan terbuka. Petani pun dapat menanam sepanjang tahun sehingga sayuran atau pangan yang segar mulai tersedia di pasar setempat. Namun di sisi lain, input pertanian seperti air dan pupuk dapat dikurangi hingga 40%. Karena itu, dengan adanya greenhouse,  metode pertanian dan ketahanan pangan yang lebih berkelanjutan serta greenhouse dapat menghadirkan masa depan yang menyenangkan.

“Selama ini pertanian hanya menggunakan media tanah dan secara konvensional sayangnya cara ini kurang presisi untuk menghasilkan produk pertanian yang sesuai dengan kebutuhan tanaman untuk bertumbuh, ” ungkap Agronomis dari Netafim Headquarters, Dr. Orian Shalev dalam Seminar Greenhouse yang digelar Netafim Indonesia bersama Sekolah Vokasi IPB, Sabtu (28/05). 

Untuk bisa menghasilkan produk pertanian, perlu didukung sarana yang presisi dan bisa dikontrol media tanah, kualitas air, bahkan proporsi pupuknya. Disinilah kemudian peran greenhouse sangat strategis.  Namun dalam membangun greenhouse, bukan hanya menjadi tempat untuk melindungi dari hujan maupun serangga. Tetapi komponen untuk tumbuhnya tanaman juga perlu mendapatkan perhatian khusus.  “Sehingga bukan hanya bentuk greenhouse saja, tetapi kriteria komponen dari greenhouse juga seperti jenis plastik, teknologi untuk pertumbuhan tanaman dan lain sebagainya, ” jelas Owner PT Jayasakti Sukses Mandiri yang menjadi Distributor Netafim Indonesia, Ir. Agoes Wijaya. 

Agus yang juga seorang engineer ini mengaku miris sebab Greenhouse Indonesia sebagian besar malah meniru dari greenhouse negara empat musim yang justru tidak cocok dengan suasana tropis Indonesia. “Kalau mau buat ruangan seperti greenhouae, untuk kondisi tentu butuh proses kontrol suhu dan kelembaban yang tersistemasi dan terintegrasi, ” tegasnya.  Agus menekankan, Greenhouse yang baik adalah mampu mengendalikan iklim dan memungkinkan tanaman untuk tumbuh lebih cepat, lebih efisien, secara berkelanjutan di hampir setiap kondisi. “Mulai dari sistem pemanasan yang inovatif, manajemen suhu dan pengendalian CO2, sistem pendingin dengan fogging, cooling pad, screen dan lainnya, ” tambahnya. 

Guna memamerkan teknologi Greenhouse dan irigasi presisi teknologi terkini, Netafim Indonesia pun menggaet Sekolah Vokasi IPB pada Project Greenhouse dalam area Teaching Farming SV IPB di Kampus Cilebende, Bogor. 

Wakil Dekan Sekolah Vokasi IPB, Dr. Wawan Oktariza mengatakan pihaknya menyambut baik adanya teknologi greenhouse yang semakin berkembang pesat. “Agribisnis di dunia sekarang berkembang salah satunya dengan penggunaan greenhouse,” tambahnya.  SV IPB sendiri, diakui Wawan tengah membangun dua greenhouse di sekolah Vokasi di Bogor dan Sukabumi sebagai bagian teaching farm mahasiswa-mahasiswi SV IPB. “Dengan dukungan dari Netafim Indonesia seperti ini, wawasan mahasiswa SV IPB bisa terbuka mengenai teknologi Greenhouse terbaru dan ideal untuk pertumbuhan tanaman, ” tambahnya.  Wawan juga berharap agar mahasiswa mahasiswi SV IPB bisa merasakan langsung dan belajar dalam greenhouse teaching farm ini. Sehingga nantinya lulusan SV IPB bisa menjadi tenaga ahli dalam teknisi greenhouse pertanian di Indonesia yang akan semakin berkembang. 

Miniatur Pertanian Modern

Kerjasama dengan IPB University, diakui oleh Commercial Manager, Alghienka Defaosandi, bukanlah hal yang baru dilakukan Netafim Indonesia . “IPB sebagai Universitas Pertanian terbaik punya visi misi yang jelas tentang Pertanian 4.0. Netafim Indonesia sebagai penyedia Pertanian yang berkelanjutan dan presisi untuk Pertanian, juga memiliki tujuan yang sama, ” tuturnya. 

Di lahan Teaching Farm milik Sekolah Vokasi IPB ini, Netafim Indonesia membuat miniatur sistem greenhouse yang terbaik di Indonesia. “Kami kerjasama dengan IPB untuk memberikan kesempatan mahasiswa Sekolah Vokasi agar tidak kaget untuk masuk ke industri Pertanian (modern) dengan semua peralatan greenhouse otomatisasi, ” jelasnya. 

Diakuinya, menyediakan sumberdaya manusia yang terlatih dalam industri  Pertanian modern, khususnya greenhouse otomatisasi menjadi tantangan tersendiri. “Kita berikan kesempatan mahasiswa untuk belajar seluruh sistem greenhouse modern, ” tambahnya. 

Greenhouse Netafim Indonesia ini berdiri di lahan seluas 1000 meter persegi dan terdiri dari 6 area yakni polibag soiless, soiless chiller, NFT hydroponics, Hanging Gater, dan Nursery (pembibitan). “Masing-masing greenhouse memiliki sistem yang berbeda-beda, ” tuturnya. 

Selain IPB University, Alghienka mengaku Netafim Indonesia terus berupaya mengenalkan sistem pertanian berkelanjutan itu pihaknya terus mengenalkannya kepada korporasi, perguruan tinggi dan juga pemangku kebijakan terkait, termasuk pihak Bank Indonesia (BI).

Perwakilan BI di Jawa Barat dan Yogyakarta adalah pihak yang sudah diberikan sosialisasi dan dalam waktu dekat direncanakan ke Perwakilan BI di Sumatera Selatan dan Lampung.

Reporter : Nattasya

Sumber : Netafim Indonesia

Video Profil

Kategori

Berita Terkini

Alamat & Kontak

KAMPUS BOGOR – Jl. Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat 16128

KAMPUS SUKABUMI – Jl. Sarasa No. 45, Babakan, Kec. Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43142