19 Mei 2024
Tim Taskforce Competitive Fund (CF) bersama Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer (TRK) Sekolah Vokasi IPB University menggelar kegiatan Workshop Machine Learning. Acara ini merupakan bagian dari Program Competitive Fund (CF) Vokasi-2024 yang bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan relevan melalui pembelajaran berbasis teaching factory dan produk unggulan.
Workshop ini, yang diadakan di Meeting Room Hotel Aston BNR, Bogor pada minggu (19/5) ini, menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bagus Rully Muttaqien, ST, Vice President PT Solusi247, dan Triningsih Herlinawati, SP, MSi, Direktur Sistem dan Harmonisasi Pengembangan Standar-Badan Standardisasi Nasional. Kedua narasumber ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai penerapan machine learning dalam berbagai sektor industri dan pentingnya standardisasi dalam pengembangan teknologi.
Dalam paparannya narasumber Bagus Rully Muttaqien menjelaskan bahwa penerapan machine learning di industri dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ia juga menekankan pentingnya keterampilan praktis dalam teknologi ini untuk menghadapi tantangan di masa depan.
“Machine learning memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi operasional di berbagai sektor industri. Dengan menguasai keterampilan ini, kita dapat menciptakan solusi inovatif yang menjawab tantangan bisnis modern,” ujar Bagus.
Sementara itu narasumber Triningsih Herlinawati menyoroti pentingnya standardisasi dalam teknologi untuk memastikan kualitas dan konsistensi produk yang dihasilkan. Menurutnya, standardisasi adalah kunci untuk menjaga kompatibilitas dan keandalan inovasi teknologi.
“Standardisasi dalam teknologi sangat penting untuk menjamin kualitas dan konsistensi produk. Dengan standar yang jelas, kita dapat memastikan bahwa inovasi teknologi yang dihasilkan kompatibel dan dapat diandalkan,” kata Triningsih Herlinawati.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Taskforce Sekolah Vokasi IPB University, Dr. Veralianta Br. Sebayang, S.P., M.Si, menegaskan pentingnya workshop ini dalam meningkatkan kompetensi dosen. “Tuntutan kompetensi sarjana terapan membutuhkan pembelajaran berbasis teaching factory. Melalui workshop ini, kami berharap para dosen dapat menguasai teknologi machine learning yang menjadi kunci dalam menghadapi tantangan industri 4.0,” ujarnya.
Workshop ini dihadiri oleh seluruh dosen program studi. Tahun ini prodi TRK mendapatkan dana hibah dengan total pendanaan sebesar Rp579.360.000. Dana tersebut dialokasikan untuk workshop bagi dosen, sertifikasi kompetensi dosen, pengembangan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan pengadaan peralatan teaching factory. (ASW)