Sistem Pembelajaran Inovatif Dosen Sekolah Vokasi IPB University Ciptakan Banyak Prestasi dan Perkaya Pengalaman Mahasiswa

Sistem Pembelajaran Inovatif Dosen Sekolah Vokasi IPB University Ciptakan Banyak Prestasi  dan Perkaya Pengalaman Mahasiswa

Sistem Pembelajaran Inovatif Dosen Sekolah Vokasi IPB University Ciptakan Banyak Prestasi dan Perkaya Pengalaman Mahasiswa

23 Mei 2024
Mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak Sekolah Vokasi IPB University telah membuktikan bahwa sistem pembelajaran inovatif yang diterapkan di program studi tersebut mampu menciptakan prestasi gemilang dan memperkaya pengalaman mereka di luar kampus. Di bawah bimbingan dosen program studi, mahasiswa tidak hanya mengembangkan potensi mereka secara maksimal tetapi juga meraih prestasi luar biasa di tingkat nasional maupun internasional.

Salah satu dosen yang menerapkan sistem pembelajaran inovatif ini adalah Amata Fami, M.Ds, dosen sekaligus Koordinator Mata Kuliah Proyek Pengalaman Pengguna (PPP). Amata Fami telah merancang sistem pembelajaran yang memberikan pengalaman mendalam dalam bidang desain antarmuka pengguna (UI/UX). Sistem ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar baru yang menarik dan komprehensif selama satu semester penuh dalam mengimplementasikan perancangan proyek yang terkait dengan pengalaman pengguna, mencakup tahapan dari riset pengguna, desain antarmuka, hingga menghasilkan produk dengan keluaran yang dapat diuji, dipublikasikan, dan dipertanggungjawabkan.

Amata Fami, M.Ds

Amata Fami mengatakan salah satu konsep utama dalam sistem pembelajaran mata kuliah PPP ini adalah Individual Learning Path yang diikuti oleh Enhanced Learning. “Mahasiswa diberikan waktu di awal semester untuk menyusun rencana dalam mempelajari kegiatan proses riset UX dan uji secara mandiri dengan memanfaatkan semua fasilitas yang diberikan oleh dosen maupun dari wawasan baru yang didapatkan dari hasil searching for reference, broadening knowledge and point of view melalui berbagai kanal kursus online tentang UI UX seperti coursera dan lainnya. Dosen menjadi fasilitator, membimbing dan memberi masukan terkait rencana penyelesaian proyek, termasuk bekerjasama dengan praktisi atau expert di bidang UI/UX yang kemudian memberikan sharing session kepada mahasiswa. Semua hal tersebut memungkinkan mahasiswa mengeksplorasi pembelajaran di luar kampus dan meningkatkan kualitas pengalaman belajar mereka” Ujar Amata Fami.

Lebih lanjut Amata Fami menjelaskan setelah itu, mata kuliah berlanjut dengan Proyek Kolaborasi Mata Kuliah (MK), di mana mahasiswa bekerja sama dengan mata kuliah lain seperti MK Sistem Informasi dan MK Teknologi Virtual. “Kolaborasi ini menciptakan integrasi yang lebih baik antara aspek UI/UX dalam pembuatan aplikasi serta memperkaya pengalaman belajar mahasiswa yang mengacu pada interaksi mahasiswa dalam proyek, termasuk respons terhadap situasi dan perilaku dalam lingkungan kelompok” kata Amata Fami.

Amata menjelaskan selain proyek kolaborasi mata kuliah, terdapat juga program Strategies to Attain Recognition and Victory in National/International UI/UX Competition, atau yang disebut ‘Strategi Rekognisi’. “Program ini menantang mahasiswa untuk berprestasi di tingkat nasional atau internasional dalam berbagai kompetisi untuk menguji keberhasilan dalam implementasi riset pengalaman pengguna. Mahasiswa didorong untuk mengikuti kompetisi nasional atau internasional ini guna menguji produk yang mereka buat dari hasil riset pengguna sekaligus meningkatkan reputasi mereka. Hasil pekerjaan tidak dinikmati oleh diri sendiri namun harus berani dipublikasikan dan dipertanggungjawabkan” ungkap Amata Fami.

Nuraulia Muhibar, M.A

Mahasiswa juga diberikan kebebasan untuk berkonsultasi dengan tim dosen Mata Kuliah Proyek Pengalaman Pengguna baik di dalam dan di luar jam pembelajaran. Salah satunya adalah Nuraulia Muhibar, M.A. “Kolaborasi mahasiswa dan tim pengajar juga menjadi kunci penting. Kedekatan antara mahasiswa dan dosen memberikan kenyamanan dan keleluasaan dalam mengembangkan desain yang mereka inginkan. Insight yang diberikan juga diharapkan membuat mahasiswa terpantik dalam pengembangan proyek antarmuka ini,” ungkap Nuraulia Muhibar.

Hasil dari penerapan sistem pembelajaran yang diterapkan ini telah menghasilkan 66 rekognisi kemenangan (juara 1, 2 dan 3) dalam kurun waktu 4 bulan (Februari-Mei). Salah satu tim yang menonjol adalah tim Acumalaka yang berhasil menjuarai lomba Techsprint Challenge dengan tema ‘Crafting Exceptional UI/UX Experiences’. Tim yang terdiri dari Muhammad Aqil Musthafa Ar Rachman, Marsya Halya Alfrida, dan Mochammad Fadiil Thoriq ini meraih juara 1 dalam kategori desain UI/UX.

Agil, salah satu anggota tim Acumalaka, mengungkapkan keterkejutannya ketika menggunakan sistem pembelajaran ini. “Saya benar-benar terkejut dengan pendekatan pembelajaran ini. Tidak ada lagi proses belajar mengajar yang konvensional di kelas. Kami diberi kebebasan untuk mengeksplorasi dan belajar secara mandiri.” Ujar Agil.

Tim Acumalaka

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Marsya yang antusias mengikuti kompetisi tingkat nasional. “Saat pertama kali mengikuti mata kuliah ini, saya merasa terkejut dan antusias. Kami langsung terlibat dalam proyek nyata dan diberi kesempatan untuk mengejar prestasi di tingkat nasional.”

Hampir senada yang diungkapkan Agil dan Marsya, Fadiil menyoroti semangatnya dalam memberikan prestasi. “Pendekatan pembelajaran ini benar-benar membangkitkan semangat saya untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. Tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga untuk mengharumkan nama Sekolah Vokasi IPB University di tingkat nasional.” Ujar Fadil

Pengalaman Agil, Marsya, dan Fadiil dalam mengikuti kompetisi UI/UX Techsprint Challenge sangat mengesankan. Tim Acumalaka mendapatkan tema company profile dan mereka berhasil menyusun sebuah website untuk perusahaan ReclasTech yang menawarkan berbagai layanan konsultasi IT seperti pembuatan web, aplikasi mobile, desain UI/UX, dan analisis data. Mereka juga menambahkan fitur informasi lowongan pekerjaan di bidang IT. Semua elemen tersebut disusun dengan teliti berdasarkan proses UI/UX yang telah mereka pelajari selama Individual Learning Path dan Enhanced Learning . Setelah melewati tahap-tahap pembuatan dan presentasi produk yang meyakinkan, tim Acumalaka berhasil meraih juara 1 dengan nilai yang sangat tinggi, mengungguli beberapa tim dari berbagai kampus ternama.

Prestasi ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi bagi tim, tetapi juga membawa kebanggaan bagi Sekolah Vokasi IPB University dan membuktikan keunggulan sistem pembelajaran yang mereka terapkan. Dengan terobosan sistem pembelajaran ini, Sekolah Vokasi IPB University diharapkan akan terus melahirkan lulusan-lulusan yang siap bersaing di pasar kerja global dan menjadi pemimpin di bidang mereka masing-masing. (AFM/ASW).

One thought on “Sistem Pembelajaran Inovatif Dosen Sekolah Vokasi IPB University Ciptakan Banyak Prestasi dan Perkaya Pengalaman Mahasiswa”

  1. Cecep Sofwan Hafiana berkata:

    Saya sangat gembira sekali keponakan saya Marsya dan tim menjadi juara nasional di bidang UI/UX Teckprint Cholege semoga ke depannya lebih sukses lagi. Dan IPB semakin jaya di kancah dunia. Aamiin.

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare