21 Juni 2024
Sekolah Vokasi IPB University menyelenggarakan lokakarya K2020 Sistem Blok Program Sarjana Terapan yang berlangsung selama dua hari, pada 21-22 Juni 2024 di Ballroom International Convention Center IPB. Acara ini bertujuan untuk mengembangkan inovasi kurikulum pendidikan vokasional di Sekolah Vokasi IPB University yang selaras dengan kebutuhan industri dan teknologi terkini pada Jumat (21/6) kemarin.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan Dan Kemahasiswaan IPB University, Prof. drh. Deni Noviana, PhD, DAiCVIM dalam sambutannya menyampaikan Lokakarya K2020 Sistem Blok Program Sarjana Terapan ini menandai langkah maju dalam usaha Sekolah Vokasi IPB University untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, sekaligus menunjukkan komitmen kuat dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri.
“Selamat kepada Sekolah Vokasi IPB, Ini menunjukkan komitmen yang kuat dari IPB dan Sekolah Vokasi khususnya untuk terus menyediakan pendidikan berkualitas tinggi yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini” ujar Prof Deni.
Sementara itu dalam sambutannya, Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T, menyatakan bahwa lokakarya ini merupakan kebutuhan pendidikan yang sangat penting dalam mendukung perkembangan pendidikan yang selaras dengan kebutuhan industri. “Lokakarya ini adalah sebagai kebutuhan pendidikan dalam mendukung perkembangan pendidikan yang selaras dengan kebutuhan industri.”
Dr. Aceng mengakui bahwa dalam menyiapkan dan mengubah kurikulum adalah tantangan tersendiri. “Mengubah atau menyiapkan kurikulum merupakan tantangan yang tidak mudah. Namun, ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pendidikan vokasi dapat terus relevan dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan industri,” tambahnya.
Direktur Direktur Transformasi Pendidikan dan Teknologi Pembelajaran (DTPTP) IPB University, Ir. Lien Herlina, M.Sc mengemukakan bahwa tantangan besar dalam lokakarya ini adalah menyelaraskan pengelolaan program studi dalam memindahkan ke struktur kurikulum berbasis konten. “Tantangan besar adalah menginlinekan pengelolaan prodi dalam memindahkan ke struktur kurikulum berbasis konten,” ujarnya.
Ir. Lien Herlina juga menambahkan bahwa kurikulum harus memberi peluang bagi mahasiswa untuk melatih agilitasnya mengingat banyak keterampilan masa depan yang tidak terprediksi. “Future skill banyak yang unpredictable, jadi beri peluang dalam kurikulum untuk mahasiswa agar belajar melatih agilitasnya,” kata Ir. Lien.
Acara yang berlangsung selama 2 hari ini dihadiri oleh 16 ketua program studi, dosen tetap prodi, narasumber, ini, bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiskusikan sistem blok yang akan diterapkan dalam Program Sarjana Terapan di Sekolah Vokasi IPB University. Lokakarya ini juga akan memfasilitasi diskusi antara akademisi dan praktisi industri untuk memastikan bahwa kurikulum yang dihasilkan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan pasar kerja.