Malua, Enrekang – Dosen Sekolah Vokasi IPB University mengadakan kegiatan ReFORm pada 11-12 Juni 2024. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bawang merah bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kelurahan Malua, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Program ReFORm terdiri dari empat komponen utama: pengembangan produk olahan bawang merah (re-change), pengolahan limbah kulit bawang merah menjadi pupuk organik cair (re-cycle), pelatihan keuangan sederhana dan penentuan harga penjualan (re-account), serta strategi pemasaran melalui Social Media Marketing (re-market).
Ketua tim kegiatan, Nurlela M.S.P., M.Si., berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan, semangat, dan motivasi KWT dalam mengembangkan produk olahan bawang merah, seperti bawang merah goreng, yang diharapkan dapat menjadi oleh-oleh khas Enrekang.
“Program ReFORm ini merupakan langkah konkret dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam menciptakan peluang kerja dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Enrekang melalui pelatihan dan sosialisasi tentang pengolahan bawang merah, pengelolaan limbah, pembukuan sederhana, dan pemasaran produk melalui media sosial” Ujar Nurlela.
Nurlela menerangkan acara yang berlangsung di Rumah Produksi KWT Suplir ini melibatkan 25 peserta dari berbagai KWT di daerah tersebut, termasuk KWT Mekar Jujur dan KWT Gelombang Cinta dari Pararuk Kalosi Timur. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pendamping penyuluh dan perwakilan dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Enrekang.
“Kami berupaya berbagi pengetahuan kepada masyarakat bahwa Kabupaten Enrekang memiliki potensi besar dalam produksi bawang merah goreng yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Massenrempulu,” ujar Nurlela M.S.P., M.Si.
Nurlela berharap bahwa kerjasama KWT di Massenrempulu dengan pendampingan dari penyuluh dan dukungan pemerintah Kabupaten Enrekang diharapkan dapat menghasilkan produk bawang merah goreng yang berstandar layak edar dan mampu menjangkau pasar nasional.
Kegiatan ReFORm diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama KWT dan pendamping penyuluh, dilanjutkan dengan sosialisasi program dan pelaksanaan kegiatan. Selama program ini, KWT akan didampingi dalam mengembangkan usaha olahan bawang merah, termasuk pembuatan dan pengelolaan akun di media sosial untuk pemasaran produk melalui social media marketing.
Acara ini menghadirkan beberapa pembicara dari Sekolah Vokasi IPB University dari empat program studi: Prodi Manajemen Agribisnis, Prodi Supervisor Jaminan Mutu Pangan, Prodi Akuntansi, dan Prodi Teknik dan Manajemen Lingkungan. Materi penyuluhan disampaikan oleh Made Gayatri Anggarkasih, S.T.P., M.Si., tentang Sanitasi dan Higiene dalam Pengolahan Makanan serta Inovasi Kemasan Produk Pangan bagi IRT-P Bawang Goreng. Eka Merdekawati, S.E., M.Ak., memberikan materi tentang pengelolaan keuangan bagi IRT-P/UMKM, sementara Nurlela membahas pemasaran digital via sosial media. Andini T. Tunggadewi, S.E., M.Si., menjelaskan pembuatan pupuk organik cair dari limbah bawang merah.
Pendamping Penyuluh KWT yang juga mewakili Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Enrekang, Muliana Hamid, S.S.T., mengapresiasi program Dospulkam 2024 ini. Muliana Hamid berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antara KWT dan IPB University.
“Kegiatan ini juga menjadi contoh nyata dalam upaya menjadikan olahan bawang merah sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Enrekang yang dapat dipasarkan ke luar daerah” pungkasnya. (AND/ASW)