22 Juli 2024
Sekolah Vokasi IPB University menyelenggarakan Workshop Shifting Mindset dan Reskilling Dosen dengan tujuan membangun agilitas berpikir di kalangan dosen vokasi. Acara yang berlangsung di IPB International Convention Center ini diikuti oleh suluruh Dosen Sekolah Vokasi IPB University.
Workshop dimulai dengan pembukaan oleh Dekan Sekolah Vokasi IPB, Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T., yang menyampaikan pentingnya perubahan mindset dalam menghadapi tantangan globalisasi dan kebutuhan dunia kerja saat ini. “Perubahan mindset adalah kebutuhan yang mendesak untuk menyiapkan alumni Sekolah Vokasi IPB menjadi sumber daya manusia unggul yang mampu berkontribusi besar bagi pembangunan SDM Indonesia di masa depan,” ujarnya.
Workshop ini merupakan kelanjutan dari Lokakarya Kurikulum TEFA (Teaching Factory), yang diharapkan dapat melibatkan seluruh program studi di Sekolah Vokasi IPB. Wakil Rektor 1, Prof. Dr. Deni Noviana, menekankan bahwa dosen dan mahasiswa adalah aktor utama dalam kurikulum yang baik. “Para alumni Sekolah Vokasi IPB berkontribusi sebanyak sepertiga dari student body IPB dan akan mewarnai dunia kerja sebagai profesional dan pemimpin,” tambahnya.
Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, S.P., M.Si., dalam sambutannya, menyoroti pentingnya keterampilan berpikir kritis dan problem solving dalam lima tahun ke depan. Prof Arif juga menekankan pentingnya keterampilan manajemen diri seperti belajar aktif, ketahanan, dan fleksibilitas untuk membangun masyarakat informasi (Society 4.0) dan masyarakat cerdas (Society 5.0).
Workshop ini juga menghadirkan beberapa narasumber ahli, antara lain, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., Direktur Akademi Inovasi Indonesia, yang membahas tentang pentingnya TEFA dalam pengembangan kurikulum vokasi. Dr. Adian Husaini, M.Si., yang memberikan pandangan tentang urgensi adab dalam pembentukan pribadi unggul dan norma etika dalam dunia akademis. Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen, DEA., yang membahas norma etika dan budaya akademik serta keterkaitannya dalam kehidupan akademis.
Dalam sesi diskusi, para peserta aktif membahas topik-topik penting seperti karakter softskill dan hardskill yang kontekstual, serta implementasi sistem blok di vokasi nasional. Wikan Sakarinto menekankan bahwa TEFA harus dikelola dengan baik dan tujuan utama bukan hanya pada produk, melainkan pada pembentukan karakter mahasiswa.
Dr. Adian Husaini juga menyoroti pentingnya pendidikan yang berawal dari akhlak dan bukan hanya dari sains dan teknologi. “Pendidikan harus menyenangkan dan mengembangkan potensi setiap individu,” tegasnya. Prof. Dr. Ir. Dietriech G. Bengen menambahkan bahwa norma etika dan budaya akademik adalah tiga pilar penting yang menopang kehidupan di dunia akademik.
Workshop ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa TEFA perlu dijalankan dengan baik dan diawali dengan perubahan mindset dosen. Kolaborasi antar program studi juga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas TEFA dalam menghasilkan lulusan yang kompeten.
Dengan diadakannya workshop ini, Sekolah Vokasi IPB University berharap dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan vokasi dan menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan global.