Dosen Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian (PS PPP) Sekolah Vokasi IPB University kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat, kali ini berfokus pada monitoring dan evaluasi penggunaan pestisida nabati (28/). Kegiatan tersebut melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Ciharashas, Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor, dipimpin oleh Ketua Program Studi Muhammad Iqbal Nurulhaq, S.P., M.Si, bersama sejumlah dosen, di antaranya Agief Julio Pratama, S.P., M.Si, Tri Budiarto, S.KPm., M.Si, Ririh Sekar Mardisiwi, M.Si, serta Edi Wiraguna, S.P., M.Ag.Sc., Ph.D. (ketua Program Studi Teknologi dan Manajemen Perkebunan). Mahasiswa PS PPP seperti Revalina Sulaeman dan Sylvina Azkyah juga turut berpartisipasi, bersama lebih dari 10 anggota KWT Ciharashas yang aktif terlibat dalam kegiatan ini.
Monitoring dan evaluasi ini merupakan kelanjutan dari pelatihan pembuatan pestisida nabati yang dilakukan sebelumnya pada 7 September 2024. “Kami sangat mengapresiasi upaya ibu-ibu KWT Ciharashas dalam mengembangkan dan mengaplikasikan pestisida nabati secara mandiri. Ini adalah langkah maju dalam mendukung pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Muhammad Iqbal Nurulhaq dalam sambutannya.
Selama proses monitoring, ditemukan bahwa sejumlah komoditas pertanian yang menggunakan pestisida nabati menunjukkan pertumbuhan yang lebih subur dan bebas dari serangan hama. Keberhasilan ini dicapai setelah KWT Ciharashas menerapkan pelatihan pembuatan pestisida nabati, yang awalnya berbasis daun pepaya, dan kini mereka mampu memperluas penggunaan bahan lain seperti daun mimba. “Kami melihat ada perkembangan positif pada tanaman, terutama karena ibu-ibu KWT telah mampu memproduksi pestisida nabati lebih dari dua kali secara mandiri setelah pelatihan,” kata Agief Julio Pratama.
Dalam kegiatan ini, KWT Ciharashas juga berbagi pengalaman mereka dalam meracik pestisida nabati. Salah satu anggota KWT mengungkapkan perasaanya manfaat melakukan kegiatan ini. “Kami senang dapat memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di lingkungan kami. Dengan pestisida nabati, hasil panen kami tetap baik dan ramah lingkungan.” Ujar Umyati, salah satu warga.
Sebagai bentuk penghargaan atas upaya mereka, PS PPP memberikan apresiasi kepada KWT Ciharashas dalam bentuk dukungan material untuk kegiatan pertanian mereka. “Penghargaan ini kami berikan sebagai bentuk dukungan agar ibu-ibu KWT semakin termotivasi untuk terus berinovasi dan menjaga keberlanjutan pertanian di wilayah Mulyaharja,” ujar Tri Budiarto, salah satu dosen PS PPP yang terlibat.
Selain itu, dosen PS PPP lainnya, Ririh Sekar Mardisiwi, menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. “Pestisida kimia bisa merusak lingkungan dalam jangka panjang. Dengan pestisida nabati, kita bisa menjaga kesehatan tanah dan air, sekaligus menjaga kesehatan manusia,” jelasnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk evaluasi teknis, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat sinergi antara akademisi, petani, dan pemerintah setempat. Ketua KWT Ciharashas menyatakan rasa terima kasih kepada Sekolah Vokasi IPB University atas bimbingan dan dukungannya. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, karena sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pertanian di Mulyaharja,” ungkap salah satu anggota KWT.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi salah satu model untuk memperkuat komunitas tani di wilayah lain, serta mempromosikan praktik pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan. KWT Ciharashas kini menjadi contoh nyata bahwa inovasi dalam pertanian, khususnya penggunaan pestisida nabati, dapat berdampak signifikan pada kesejahteraan petani dan keberlanjutan lingkungan. (REV/ASW)