30 September 2024
Dosen dan Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University dari Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (MIJMG) mengadakan edukasi gizi di MAN 2 Kota Bogor pada Selasa (24/9). Edukasi bertajuk Nutrihealer Goes To School ini berfokus pada gizi remaja, mengedukasi para siswa tentang pilihan pangan kemasan yang lebih sehat untuk meningkatkan kesadaran gizi. Sebanyak 30 siswa MAN 2 Kota Bogor berpartisipasi dalam kegiatan yang disusun oleh 14 mahasiswa MIJMG, dengan kehadiran dosen dan perwakilan kesiswaan MAN 2.
Pada awal kegiatan, siswa diminta untuk mengerjakan pretest selama 10 menit. Dosen sekaligus pemateri utama kegiatan dari Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, Rosyda Dianah, S.K.M., M.K.M., mengatakan, “Pretest ini dilakukan agar kita bisa melihat tingkat pemahaman siswa sebelum edukasi dimulai.” Setelah pretest, Rosyda menjelaskan tentang pentingnya gizi seimbang, termasuk empat pilar gizi seimbang dan 10 pedoman gizi. Di akhir sesi, ia menekankan agar siswa mulai menerapkan gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah risiko penyakit.
Selanjutnya, topik pembatasan konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) disampaikan oleh mahasiswa yaitu Alya dan Sifa. “Kalian sering jajan tanpa memperhatikan kandungan GGL, padahal jika dibiarkan, bisa memicu penyakit seperti diabetes dan hipertensi,” tanya Alya. Para siswa sangat antusias dengan materi ini karena relevan dengan kebiasaan sehari-hari mereka.
Setelah sesi ini, siswa mengerjakan studi kasus dalam kelompok. Mereka diminta untuk menganalisis pola hidup sehat dan gizi seimbang serta menuliskan solusi atas permasalahan yang ada. Studi kasus ini didampingi fasilitator, dan hasil analisis dipresentasikan oleh siswa.
Sesi terakhir membahas tentang label pangan dan logo pilihan lebih sehat, yang disampaikan oleh Seli dan Cindy. Siswa diajak untuk lebih memahami informasi nilai gizi pada kemasan pangan dan cara mengenali logo pilihan lebih sehat. Untuk mengasah pemahaman, siswa diberikan tugas untuk menganalisis kemasan pangan yang mereka bawa.
Kegiatan ditutup dengan post-test selama 10 menit dan sesi pesan kesan dari para siswa. Mereka menyatakan bahwa acara ini seru dan memberikan wawasan baru tentang pentingnya gizi dan pola hidup sehat. “Acara ini sangat bermanfaat, saya jadi lebih paham tentang pentingnya gizi seimbang,” ungkap salah satu peserta.
Dengan adanya edukasi seperti ini, diharapkan para siswa dapat lebih memahami pentingnya pola hidup sehat, terutama dalam hal menjaga asupan gula, garam, dan lemak, serta memilih produk dengan label lebih sehat untuk menjaga kesehatan jangka panjang. (ASW)