BOGOR – Masyarakat di Agro Edu Wisata Organik (AEWO) Mulyaharja, Kota Bogor, mendapatkan pelatihan intensif mengenai promosi desa wisata melalui pemasaran digital. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University pada Senin (30/9/2024), sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat terpusat dan terpadu.
Kerjasama antara Sekolah Vokasi IPB University dan Desa Mulyaharja ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemasaran digital bagi pengelola desa wisata, termasuk pelaku UMKM, staf teknis, dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT), guna memperluas jangkauan wisatawan ke Kampung Wisata Mulyaharja. Pelatihan ini menjadi langkah strategis dalam mendukung potensi besar yang dimiliki AEWO Mulyaharja sebagai destinasi wisata berbasis lingkungan.
Dr. Hudi Santoso, Ketua Program Studi Komunikasi Digital dan Media, bersama tim pengajar yang terdiri dari Guruh Ramdani, Ika Sartika, dan Dr. Leonard Dharmawan, menyampaikan berbagai materi penting kepada para peserta. Dr. Hudi menekankan bahwa pengelola harus memahami potensi AEWO serta kebutuhan wisatawan agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai.
“Masyarakat harus mempersiapkan dan memenuhi apa yang diinginkan wisatawan, sehingga dapat memenuhi ekspektasi pengunjung saat datang ke destinasi ini,” ujarnya.
Guruh Ramdani menambahkan bahwa kepuasan pengunjung sangat penting, karena akan berdampak pada promosi mulut ke mulut melalui media sosial. “Jika wisatawan merasa puas, mereka akan dengan senang hati merekomendasikan Kampung Wisata Mulyaharja kepada keluarga dan teman melalui platform media sosial,” kata Guruh. Selama pelatihan, peserta juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan teknik pengambilan gambar guna menghasilkan konten media sosial yang menarik dan efektif.
Dr. Leonard Dharmawan menyoroti pentingnya manajemen media sosial sebagai salah satu kunci pemasaran digital. “Mengelola akun media sosial dengan konten yang menarik harus menjadi prioritas bagi pengelola AEWO. Konten ini harus diposting secara rutin untuk mempertahankan perhatian dan minat pengunjung,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Hudi mengingatkan pengelola agar selalu siap menerima wisatawan tidak hanya pada akhir pekan, tetapi juga pada hari-hari kerja. Menurutnya, peningkatan jumlah pengunjung harus diimbangi dengan pelayanan prima serta dukungan infrastruktur yang memadai, kebersihan homestay, dan fasilitas yang baik.
“Peningkatan jumlah pengunjung harus didukung dengan pelayanan prima, infrastruktur memadai, kebersihan homestay, dan fasilitas yang baik. Jika tidak, pengunjung bisa merasa kecewa dan menuliskan pengalaman buruk di media sosial,” pungkas Dr. Hudi.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan AEWO Mulyaharja dapat semakin dikenal oleh masyarakat luas melalui promosi digital yang efektif, sekaligus memberikan pengalaman yang memuaskan bagi para pengunjung. Kegiatan ini mencerminkan komitmen Sekolah Vokasi IPB University dalam mendukung pengembangan desa wisata berbasis digital dan ekonomi kreatif di wilayah Bogor. (IST/ASW)