27 September 2024
Mahasiswa Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Universitas Bogor semester 5 sukses menyelenggarakan penyuluhan bertema “Edukasi Remaja tentang Risiko Konsumsi Makanan dan Minuman Manis sebagai Strategi Pencegahan Diabetes Melitus” di MTs Negeri 1 Kota Bogor pada (27/9). Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa terkait dampak konsumsi berlebihan makanan dan minuman manis serta upaya pencegahannya.
Dipandu oleh Rosyda Dianah S.K.M., M.K.M., dosen pengampu mata kuliah Metode dan Teknik Pendidikan Gizi, penyuluhan ini memberikan informasi lengkap mengenai risiko diabetes di usia remaja. “Kami berharap kegiatan ini mampu menanamkan pemahaman mengenai pentingnya pola makan sehat di kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Rosyda dalam sambutannya.
Dalam penyuluhan ini, mahasiswa menjelaskan materi tentang diabetes melitus, mulai dari pengenalan, penyebab, hingga cara pencegahannya. Penyampaian dilakukan dengan cara interaktif, seperti diskusi dan presentasi yang memungkinkan peserta untuk bertanya langsung. Salah satu kegiatan yang paling menarik perhatian adalah praktik membaca label nutrisi dan membuat pilihan makanan sehat, yang bertujuan untuk melatih siswa dalam menentukan pilihan yang baik bagi kesehatan mereka.
Menurut Rosyda, remaja seringkali mengonsumsi makanan manis tanpa memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, edukasi ini sangat penting untuk diberikan kepada mereka. “Remaja di zaman sekarang memiliki akses yang sangat mudah ke makanan manis. Maka, penting sekali menanamkan kesadaran dini terkait bahaya diabetes melitus,” jelasnya.
Kegiatan ini juga mencakup pengenalan alat sederhana untuk mendeteksi kadar gula darah dan tips praktis dalam menjaga keseimbangan pola makan. Siswa MTs Negeri 1 Kota Bogor diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Penyuluhan yang berlangsung selama setengah hari ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, terutama dalam upaya pencegahan diabetes melitus pada kalangan remaja. Kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat tidak hanya relevan untuk kesehatan individu, namun juga untuk membangun generasi yang lebih sehat di masa depan.
Dengan meningkatnya kasus diabetes pada usia muda di Indonesia, upaya preventif seperti ini menjadi penting dan mendesak. Edukasi sejak dini dapat menjadi kunci untuk menurunkan angka penderita diabetes melitus di masa mendatang.
Acara ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada perwakilan MTs Negeri 1 Kota Bogor, sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Mahasiswa berharap penyuluhan seperti ini dapat diterapkan di lebih banyak sekolah di masa mendatang, mengingat pentingnya menjaga kesehatan generasi muda di era modern yang serba instan dan cepat. (NZW/NPA)