19 Oktober 2024
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Vokasi IPB University ikut serta dalam pelatihan pengelolaan LSP yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Pelatihan ini berlangsung pada tanggal 14-18 Oktober 2024 lalu, bertempat di salah satu hotel di Jakarta Selatan. LSP Vokasi IPB tergabung dalam gelombang ketiga dari total empat gelombang pelatihan yang diadakan BNSP.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat pengelolaan kelembagaan dan sistem sertifikasi kompetensi kerja di Indonesia. Beberapa materi penting yang diberikan antara lain pengelolaan kelembagaan LSP, sistem sertifikasi kompetensi nasional, penyusunan rencana bisnis, evaluasi kewajiban pembiayaan, pemantauan kinerja asesor, reliabilitas keputusan, serta pengelolaan sistem jaminan mutu.
Ketua LSP Vokasi IPB University, Uding Sastrawan, S.P., M.Si., yang juga menjadi peserta dalam pelatihan tersebut, menyambut baik kegiatan ini. Ia menyatakan bahwa pelatihan ini akan sangat membantu dalam meningkatkan kualitas manajemen LSP, terutama dalam menghadapi tantangan sertifikasi kompetensi di era globalisasi. “Pelatihan ini sangat bagus untuk meningkatkan kualitas LSP Vokasi yang sudah ada, baik dari segi manajemen maupun dalam hal sertifikasi kompetensi kerja,” ujar Uding.
Lebih lanjut, Uding menjelaskan bahwa dengan adanya pelatihan ini, LSP Vokasi IPB akan semakin siap untuk menjalankan fungsinya dalam memastikan lulusan memiliki kompetensi yang terstandar secara nasional. “Selain menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengelolaan LSP, pelatihan ini juga memperkuat sistem pengambilan keputusan yang reliabel oleh asesor. Hal ini sangat penting agar setiap lulusan yang tersertifikasi benar-benar kompeten di bidangnya,” tambahnya.
Pelatihan ini menjadi salah satu bagian dari upaya BNSP untuk memperkuat kapasitas LSP di seluruh Indonesia, termasuk di lingkungan pendidikan vokasi. Sertifikasi kompetensi kerja merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia memiliki daya saing di pasar nasional dan internasional. Sistem sertifikasi yang terkelola dengan baik dan memiliki jaminan mutu yang kuat akan menjadi dasar bagi peningkatan kualitas tenaga kerja.
Uding juga menyoroti pentingnya menyusun rencana bisnis yang tepat dalam pengelolaan LSP. “Rencana bisnis menjadi landasan dalam merencanakan keberlanjutan lembaga, baik dalam hal pendanaan maupun strategi jangka panjang. Kami juga belajar banyak tentang bagaimana memonitor kinerja asesor, yang nantinya akan berdampak pada kualitas keputusan sertifikasi,” ungkap Uding.
Dengan mengikuti pelatihan ini, diharapkan LSP Vokasi IPB University dapat semakin profesional dan efisien dalam mengelola sertifikasi kompetensi kerja. Hal ini juga sejalan dengan visi IPB University dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga siap bersaing di dunia kerja dengan bekal kompetensi yang sudah teruji.
Pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan BNSP yang bertujuan untuk memperkuat peran LSP dalam sistem sertifikasi kompetensi nasional, yang pada akhirnya akan mendorong terciptanya tenaga kerja berkualitas di Indonesia. (ASW)