31 Oktober 2024
Sekolah Vokasi IPB University menyambut Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin dalam acara benchmarking kurikulum yang dilaksanakan pada Kamis, (31/10) di Ruang Rapat Executive Lounge Sekolah Vokasi IPB. Acara ini digelar sebagai bentuk kolaborasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, terutama dengan implementasi kurikulum baru Sekolah Vokasi K2020. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memperkuat akreditasi program studi dan menyamakan persepsi tentang Kurikulum Vokasi (Sarjana Terapan) 2024 di Program Studi Agribisnis Pangan Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin, yakni Pipi Diansari, SE., M.Si, dan Ariella Ramadhani Putri, SP., M.Si, yang turut aktif dalam diskusi mengenai pengembangan kurikulum yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan industri. Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Kerjasama, dan Pengembangan Sekolah Vokasi IPB University, Dr. Ir. Anita Ristianingrum, M.Si, menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya mencapai akreditasi terbaik bagi masing-masing program studi.
“Diskusi ini diharapkan dapat menggali keunggulan masing-masing pihak dan saling berbagi ilmu yang dapat diterapkan untuk mencapai akreditasi terbaik,” ujar Dr. Anita. Ia menambahkan, kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat jaringan antarperguruan tinggi vokasi di Indonesia, sehingga mampu mencetak lulusan yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Pipi Diansari, SE., M.Si, mewakili Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi kesempatan berharga untuk memahami lebih dalam pendekatan praktikum dalam kurikulum K2020 yang diterapkan di Sekolah Vokasi IPB. “Kami melihat kurikulum K2020 Sekolah Vokasi IPB mengutamakan praktik langsung yang relevan bagi mahasiswa, dan ini adalah sesuatu yang juga ingin kami terapkan. Harapannya, mahasiswa bisa langsung merasakan apa yang akan mereka hadapi di dunia kerja,” ungkap Pipi.
Menurutnya, pendekatan yang berbasis praktikum ini dapat memperkuat keterampilan mahasiswa agar lebih siap bekerja. Ia juga menekankan pentingnya penyelarasan kurikulum antarperguruan tinggi vokasi agar mahasiswa di seluruh Indonesia dapat memiliki standar kompetensi yang sama. “Kami berharap, hasil dari benchmarking ini dapat memberikan masukan yang berharga bagi pengembangan Kurikulum Vokasi 2024 di Universitas Hasanuddin, sehingga lulusan kami memiliki daya saing yang lebih tinggi,” tambah Pipi Diansari.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB, Intani Dewi, S.Pt., M.Sc., M.Si, memberikan penjelasan mendalam tentang praktikum dalam kurikulum K2020 yang tengah diterapkan. Menurutnya, praktikum dirancang untuk relevan dengan kebutuhan industri dan aplikatif bagi mahasiswa, sehingga mereka bisa mendapatkan pengalaman yang lebih nyata sebelum terjun ke dunia profesional. “Kurikulum K2020 kami prioritaskan untuk mengintegrasikan praktikum yang aplikatif, yang memungkinkan mahasiswa memiliki kemampuan praktis sesuai kebutuhan pasar kerja,” jelas Intani Dewi.
Kegiatan benchmarking ini juga mencakup diskusi tentang implementasi kurikulum K2020 yang selaras dengan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kedua institusi berbagi strategi dan praktik terbaik dalam mengembangkan kurikulum vokasi yang berkualitas dan responsif terhadap perubahan industri. Program MBKM sendiri memungkinkan mahasiswa untuk mengambil mata kuliah atau pengalaman kerja lintas kampus maupun perusahaan, sehingga diharapkan dapat memperluas wawasan dan keterampilan mahasiswa.
Selain itu, pertemuan ini diharapkan mampu membuka peluang kerja sama yang lebih luas antara Sekolah Vokasi IPB dan Universitas Hasanuddin di masa depan, terutama dalam penyelarasan kurikulum serta program magang dan pertukaran mahasiswa. Hal ini dianggap penting oleh kedua pihak sebagai upaya meningkatkan kualitas lulusan vokasi yang dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
