5 November 2024
Program Studi Teknologi Industri Benih (TIB), Sekolah Vokasi IPB University, melaksanakan panen sayuran selada bersama anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Ciharashas, Desa Mulyaharja, Bogor, pada Selasa (5/11). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pengabdian masyarakat yang secara berkelanjutan dilakukan oleh Prodi TIB. Melalui metode hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT) dan tower garden, panen kali ini menjadi bukti nyata keberhasilan pelatihan dan pendampingan yang telah diberikan kepada para anggota KWT.
Hadir dalam kegiatan tersebut, jajaran dosen dari Prodi TIB, yakni Dr. Undang, S.P., M.Si., Ulil Azmi Nurlaili Afifah, S.P., M.Si., dan Dr. Tri Wahono Dyah Ayu Sayekti, S.P., yang memberikan materi dan pelatihan secara langsung kepada peserta. Turut hadir Kepala Lurah Desa Ciharashas, Indra Permana, bersama ibu lurah, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Mulyaharja, Agus Faisal, yang memberikan dukungan penuh pada kegiatan ini.
“Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya kelompok wanita tani, agar mereka dapat lebih mandiri dan produktif. Kami berusaha untuk tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga pendampingan secara berkelanjutan,” ujar Dr. Undang. Ia menambahkan bahwa pendekatan praktis dan aplikatif seperti ini penting agar masyarakat dapat langsung memanfaatkan ilmu yang diterima dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pelaksanaan kegiatan, para peserta yang mayoritas adalah ibu-ibu anggota KWT Ciharashas mengikuti rangkaian pelatihan dengan antusias. Salah satu tahapan penting dalam acara ini adalah pelaksanaan post-test. Tes ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan selama program berlangsung. “Kami berharap post-test ini dapat menjadi indikator keberhasilan penyampaian materi sekaligus menunjukkan peningkatan pengetahuan para peserta,” jelas Ulil Azmi Nurlaili Afifah, S.P., M.Si.
Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta terhadap budidaya tanaman obat keluarga, teknik menanam tanaman buah dalam pot (tabulampot), dan metode hidroponik. Menurut Dr. Tri Wahono Dyah Ayu Sayekti, pencapaian ini menjadi bukti bahwa program pelatihan yang dilakukan telah memberikan dampak positif. “Kami merasa sangat bangga melihat semangat peserta untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga mereka,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan kegiatan panen sayuran selada menggunakan metode hidroponik sistem Nutrient Film Technique (NFT) dan tower garden. Selain itu, peserta juga diajarkan teknik pengemasan hasil panen agar produk tetap segar dan bernilai jual tinggi. Momen panen ini menjadi puncak acara yang menggembirakan, di mana peserta dapat melihat langsung hasil kerja keras mereka selama mengikuti program.
Kepala Lurah Desa Ciharashas, Indra Permana, mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Sekolah Vokasi IPB. “Kami sangat berterima kasih atas dedikasi yang diberikan. Program seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka,” ungkapnya.
Kegiatan diakhiri dengan sesi penutupan dan dokumentasi, yang menjadi simbol keberhasilan program sekaligus momen refleksi bagi semua pihak yang terlibat. Dokumentasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk melahirkan lebih banyak program pengabdian masyarakat di masa depan. Sekolah Vokasi IPB University berharap kolaborasi ini dapat terus berlangsung dan memberikan dampak yang lebih luas di masyarakat. (TIB/ASW)