11 November 2024
Kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan, Jawa Barat, kini memiliki solusi inovatif untuk mengatasi tantangan pengelolaan limbah spons yang selama ini menjadi masalah lingkungan. Pada Senin (11/11), Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer dari Sekolah Vokasi IPB University memperkenalkan alat pencacah limbah spons dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Inovasi ini bertujuan membantu warga mengolah limbah spons secara efektif, sekaligus membuka peluang ekonomi baru dari limbah yang sebelumnya tidak termanfaatkan.
Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Dr. Inna Novianty, M.Si., dalam sambutannya menjelaskan bahwa alat pencacah tersebut mampu mengurangi volume limbah secara signifikan dan mengubahnya menjadi bahan yang bernilai guna. “Alat pencacah ini tidak hanya berfungsi mengurangi volume limbah, tetapi juga mengubah limbah spons menjadi material yang bisa diolah menjadi lantai ramah lingkungan. Kami berharap inovasi yang diberikan ini dapat membantu warga melihat potensi ekonomi dari pengelolaan limbah yang mereka hasilkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Dr. Inna berharap dengan adanya inovasi dari Sekolah Vokasi IPB University, Kelurahan Mulyaharja dapat terus mengembangkan potensi lokalnya sembari menjaga kelestarian lingkungan. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah bukan sekadar masalah, tetapi bisa menjadi peluang ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tutup Dr. Inna Novianty.
Sementara itu Lurah Mulyaharja, Indra Permana, S.H., M.H. menjelaskan inovasi alat pencacah limbah ini menjadi angin segar bagi warga dalam menghadapi tantangan lingkungan yang ada.”Limbah spons sulit didaur ulang dan jika dibiarkan, dapat mencemari lingkungan serta berdampak negatif pada kesehatan warga,” jelas Indra Permana.
Lebih lanjut Indra Permana, mengungkapkan rasa terima kasih atas inovasi yang diberikan oleh Sekolah Vokasi IPB University. “Harapannya alat ini dapat dimanfaatkan maksimal oleh warga dan akan ada monitoring berkala agar alat tetap terjaga dan bermanfaat untuk jangka panjang,” ujarnya.
Kelurahan Mulyaharja selama ini dikenal sebagai sentra industri rumahan sandal karet yang berkembang dari generasi ke generasi. Aktivitas ekonomi ini menjadi tulang punggung sebagian besar warga setempat. Namun, di balik keberhasilan tersebut, terdapat masalah besar berupa limbah spons hasil produksi yang sulit didaur ulang dan cenderung menumpuk di tempat pembuangan akhir.
Melalui alat pencacah limbah spons, warga kini memiliki cara baru untuk mengolah limbah menjadi bahan bernilai guna. Inovasi ini sekaligus membuka peluang ekonomi baru, di mana cacahan spons dapat diolah lebih lanjut menjadi produk seperti bahan lantai ramah lingkungan, paving block, atau produk kreatif lainnya yang bernilai jual tinggi.
Dalam kegiatan ini, para dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer mempraktekkan cara kerja alat pencacah tersebut di hadapan warga dan perangkat kelurahan. Demonstrasi meliputi tahapan menyalakan mesin, memasukkan limbah spons, hingga menghasilkan cacahan spons yang siap diolah menjadi bahan ramah lingkungan, seperti bahan lantai atau produk kreatif lainnya.
Antusiasme warga tampak jelas ketika mereka turut mencoba alat tersebut. Banyak dari mereka bertanya tentang kemungkinan alat digunakan untuk mencacah material lain, seperti dedaunan kering atau kertas. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh prodi TRK ini merupakan rangkaian dari kegiatan PPM yang dilakukan oleh Sekolah Vokasi IPB University. Pada tahun 2024 ini sebanyak 17 program studi telah melakukan berbagai kegiatan melalui inovasinya masing-masing di kelurahan tersebut.
