Membangun Masa Depan Akuakultur: Kuliah Tamu Sekolah Vokasi IPB Kupas Tuntas Budidaya Tiram Mutiara

Senin 10 Februari 2025

Mahasiswa Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan (IKN) Sekolah Vokasi IPB University mendapatkan wawasan baru mengenai budidaya tiram mutiara (Pinctada maxima) dalam kuliah tamu yang digelar pada Senin, (10/2), di Kampus Sekolah Vokasi IPB. Kegiatan ini menghadirkan Raismin Kotta, S.Pi, M.M., M.Si., seorang peneliti dari Pusat Riset Bio Industri Laut dan Darat – BRIN, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Cecilia Eny Indriastuti, M.Si., selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah Wirausaha Akuakultur, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kuliah tamu ini. Ia menegaskan bahwa materi yang diberikan tidak hanya bertujuan untuk memperkaya wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang praktik di industri akuakultur.

“Kami berharap melalui kuliah tamu ini, mahasiswa tidak hanya memperoleh ilmu teoritis, tetapi juga memahami praktik nyata di lapangan yang dapat menjadi bekal dalam membangun usaha di bidang akuakultur,” ujar Dr. Cecilia.

Dalam sesi pemaparan, Raismin Kotta menjelaskan bahwa tiram mutiara memiliki nilai ekonomi tinggi dengan pasar yang luas, baik di dalam negeri maupun internasional. Ia menyampaikan bahwa budidaya tiram mutiara bukan hanya tentang proses pemeliharaan, tetapi juga harus memperhatikan kualitas lingkungan agar menghasilkan mutiara dengan standar premium.

“Budidaya tiram mutiara tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Kualitas lingkungan, teknik pemeliharaan yang tepat, dan manajemen produksi yang baik menjadi kunci utama keberhasilan dalam bisnis ini,” kata Raismin Kotta di hadapan mahasiswa.

Ia juga menekankan bahwa salah satu tantangan dalam industri ini adalah memastikan produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi di pasar global. Oleh karena itu, sertifikasi dan standarisasi produk menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan.

Selain itu, Raismin menjelaskan bahwa pengembangan bisnis mutiara tidak berhenti pada proses produksi saja. Menurutnya, industri mutiara saat ini membutuhkan inovasi dalam pemasaran dan pengolahan produk agar memiliki nilai tambah yang lebih besar.

“Jika hanya mengandalkan hasil budidaya tanpa memikirkan bagaimana strategi pemasaran dan pengolahan produk, maka bisnis ini tidak akan berkembang. Industri mutiara membutuhkan pendekatan inovatif, termasuk dalam branding dan digital marketing,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan industri kreatif dalam pengembangan produk berbasis mutiara. Menurutnya, kolaborasi dengan desainer perhiasan dapat membuka peluang baru bagi pengusaha muda di bidang ini.

“Mutiara tidak hanya untuk perhiasan konvensional, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi produk eksklusif dengan sentuhan industri kreatif. Dengan desain yang unik dan branding yang kuat, produk berbasis mutiara Indonesia dapat bersaing di pasar internasional,” tambahnya.

Sesi kuliah tamu ini mendapat respons positif dari mahasiswa yang hadir. Diskusi interaktif antara narasumber dan mahasiswa semakin memperkaya pemahaman mereka tentang peluang dan tantangan dalam bisnis budidaya tiram mutiara.

Melalui kuliah tamu ini, Sekolah Vokasi IPB University berharap mahasiswa dapat lebih memahami bagaimana inovasi dalam budidaya perikanan dapat diterapkan secara nyata. Kegiatan ini juga menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk mulai mengembangkan ide bisnis di bidang akuakultur, khususnya dalam industri mutiara yang memiliki potensi besar di Indonesia. (IKN/ASW)

Alamat & Kontak

KAMPUS BOGOR – Jl. Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat 16128

KAMPUS SUKABUMI – Jl. Sarasa No. 45, Babakan, Kec. Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43142

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare