11 Juni 2025
Sekolah Vokasi IPB University menandatangani kerja sama strategis dengan Chengdu Agricultural College (CAC) dan Tongwei Agriculture Development Co., Ltd. (TWAD), Tiongkok. Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam upaya mengembangkan pendidikan vokasi berbasis riset, teknologi pertanian modern, dan penguatan nilai budaya lokal di level global.
Penandatanganan dilakukan secara Hybrid oleh Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T., yang turut didampingi oleh Dr. Aidil Azhar dari Bidang Kerja Sama. Adapun perwakilan SV IPB yang menghadiri seremoni paralel di Tiongkok adalah Annisa Kartinawati, S.TP., M.T., Ketua Program Studi Manajemen Industri, dan Liisa Firhani Rahmasari, S.P., M.Si., Sekretaris Program Studi Manajemen Agribisnis.
Kerja sama ini mencakup pendirian China-Indonesia International Academy of Modern Animal Science Industry, pembangunan Tianfu Cultural Development Center for Rural-tourism, pelatihan dosen, pertukaran mahasiswa, pembangunan platform riset teknologi pertanian, promosi teknologi bersama, serta penguatan pendidikan vokasi pertanian modern (TVET).
Dekan Sekolah Vokasi IPB University, Dr. Aceng Hidayat, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bukti komitmen SV IPB dalam mengembangkan pendidikan vokasi bertaraf internasional. “Inilah saatnya pendidikan vokasi Indonesia menancapkan jejaknya di kancah global. Kolaborasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang bagaimana kita menjadikan budaya lokal sebagai kekuatan ekonomi pedesaan masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Aceng menekankan pentingnya inovasi terapan dalam dunia pendidikan vokasi. Menurutnya, kerja sama ini akan mendorong terciptanya SDM vokasional yang unggul, berwawasan global, dan berpijak pada kearifan lokal. “Kami ingin mahasiswa kami tidak hanya paham teknologi pertanian modern, tetapi juga mampu membumikan teknologi itu di komunitas petani, nelayan, dan pelaku UMKM di desa-desa,” ungkapnya.
Perwakilan SV IPB yang hadir di Tiongkok, Annisa Kartinawati, mengungkapkan antusiasme atas peluang kolaboratif ini. Ia menilai kerja sama ini sebagai langkah strategis untuk memperluas jejaring akademik dan memperdalam pengalaman mahasiswa dalam sistem pendidikan internasional. “Kegiatan student exchange dan pelatihan dosen ini akan memperkaya perspektif kami, khususnya dalam memahami praktik agribisnis modern lintas budaya,” ungkap Annisa.
Senada dengan itu, Liisa Firhani Rahmasari menekankan pentingnya pendekatan holistik yang menggabungkan teknologi, kearifan lokal, dan jejaring global. “Kami melihat potensi besar dalam pengembangan model pertanian modern yang berakar pada nilai budaya, seperti konsep Tianfu Culture. Pendekatan ini sangat relevan dengan karakter agribisnis di Indonesia yang berbasis komunitas,” jelas Liisa.
Kolaborasi ini akan menghasilkan proyek bersama dalam bidang precision farming, peternakan, budidaya akuakultur, dan smart rural tourism. Tak hanya itu, kerja sama ini juga akan mengarah pada pengembangan platform riset pertanian modern dengan standar internasional, serta penciptaan produk riset dan teknologi inovatif yang mendukung ketahanan pangan dan transformasi agroindustri Indonesia.
Dengan semangat Kampus Berdampak dan misi global, SV IPB University menegaskan posisinya sebagai institusi vokasi terdepan yang mampu menjembatani dunia akademik dan industri lintas negara. Ke depan, kerja sama ini diharapkan menjadi prototipe kolaborasi internasional vokasional yang berdampak luas bagi pengembangan masyarakat, teknologi, dan pendidikan. (ASW)
