Transformasi Pendidikan Vokasional Kunci Penguatan Daya Saing SDM Nasional

Bogor, 9 Juli 2025 — Dunia pendidikan vokasional Indonesia dihadapkan pada tantangan besar di tengah disrupsi global, perkembangan teknologi, dan perubahan dinamika pasar kerja. Untuk itu, transformasi pendidikan vokasional menjadi kunci dalam memperkuat daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) nasional. Pesan ini disampaikan oleh Endang Sulastri, S.Sos., MPP, Direktur Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Bappenas, dalam Workshop Penguatan Kompetensi Dosen Sekolah Vokasi IPB University yang berlangsung di IPB International Convention Center (IICC), Rabu (9/7).

Dalam paparannya yang berjudul “Transformasi Pendidikan Vokasional dalam Rangka Penguatan Daya Saing SDM Nasional”, Endang menekankan bahwa pendidikan vokasi harus mampu menjawab tuntutan Megatren Global seperti perubahan demografi, perkembangan teknologi, pergeseran ekonomi dunia, hingga isu perubahan iklim dan geopolitik.

“Kita harus mendorong pendidikan vokasi untuk melahirkan lulusan yang adaptif, memiliki literasi baru, serta mampu menghadapi disrupsi teknologi dan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang,” ungkap Endang.

Endang juga memaparkan bahwa saat ini Indonesia menghadapi kesenjangan kompetensi yang serius, baik dalam penguasaan hard skill (keterampilan teknis) maupun soft skill (kecakapan sosial, literasi teknologi, dan literasi manusia). Tantangan ini diperparah oleh rendahnya jumlah lulusan di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics), yang menyebabkan Indonesia tertinggal dari negara-negara ASEAN.

“Transformasi digital dan revolusi industri menuntut lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu beradaptasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah,” jelasnya.

Endang juga menyoroti implementasi Perpres No. 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (PPVP) sebagai bagian dari strategi nasional. Langkah ini mencakup penguatan sistem pemantauan kebutuhan tenaga kerja, pembaruan kurikulum berbasis industri, peningkatan kapasitas dosen, dan perluasan kemitraan dengan dunia usaha.

“Revitalisasi pendidikan vokasi harus bersifat holistik, tidak hanya memperbaiki kurikulum, tetapi juga memperkuat infrastruktur, sumber daya manusia, serta hubungan dengan industri,” ujarnya.

Pada bagian penutup, Endang memberikan penekanan khusus pada pentingnya Teaching Factory (TEFA) sebagai epicentrum pembelajaran kontekstual di pendidikan vokasi. Menurutnya, TEFA harus diintegrasikan dengan tugas akhir berbasis proyek lintas sektor agar tidak hanya menjadi ruang transfer kompetensi, tetapi juga wadah inovasi, kolaborasi, dan hilirisasi hasil pembelajaran.

“Sekolah Vokasi IPB perlu memperkuat Teaching Factory sebagai episentrum pembelajaran kontekstual dan integrasi tugas akhir berbasis proyek. TEFA harus menjadi platform inovasi, menjawab kebutuhan masyarakat, dan menghadirkan solusi nyata bagi dunia usaha dan industri,” tegas Endang.

Ia menambahkan bahwa penguatan sistemik, infrastruktur, dan kemitraan strategis adalah tiga pilar penting yang harus dijalankan bersama agar pendidikan vokasi mampu menjawab tantangan zaman dan mencetak SDM yang adaptif dan berdaya saing global.

“Pendidikan vokasi harus memampukan mahasiswa tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga keterampilan memecahkan masalah, berinovasi, dan menciptakan dampak bagi masyarakat,” pungkasnya.

Alamat & Kontak

KAMPUS BOGOR – Jl. Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat 16128

KAMPUS SUKABUMI – Jl. Sarasa No. 45, Babakan, Kec. Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43142

Select the fields to be shown. Others will be hidden. Drag and drop to rearrange the order.
  • Image
  • SKU
  • Rating
  • Price
  • Stock
  • Availability
  • Add to cart
  • Description
  • Content
  • Weight
  • Dimensions
  • Additional information
Click outside to hide the comparison bar
Compare