Dosen Sekolah Vokasi IPB University Gelar Pelatihan Gizi Seimbang dan Pengelolaan Limbah Organik di Sekolah Semai Jepara

Jepara, 4 Juli 2025 – Sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan Kampus Berdampak, dosen-dosen Sekolah Vokasi IPB University yang tergabung dalam Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Sekolah Semai, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Kegiatan ini mengusung tema “Sekolah Tangguh Pangan dan Pertanian” dengan fokus pada Pelatihan Pengolahan Limbah Sekolah dan Pengembangan Kantin Sekolah Berbasis Gizi Seimbang.

Program Dospulkam merupakan salah satu inovasi khas IPB University yang mengajak para dosen untuk kembali ke daerah asalnya, guna menyalurkan ilmu pengetahuan dan keterampilan berbasis riset kepada komunitas lokal. Langkah ini selaras dengan semangat Kampus Berdampak dan IPB sebagai kampus inovasi, yang tidak hanya mengembangkan ilmu di ruang kelas, tetapi juga menjadikannya berguna dan aplikatif di masyarakat.

Ketua Tim Dospulkam Jepara, Rici Tri Harpin Pranata, S.KPm., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memberikan solusi langsung terhadap tantangan gizi dan pengelolaan lingkungan di lingkungan pendidikan dasar.

“Kolaborasi ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam menjawab isu-isu masyarakat secara terintegrasi, seperti gizi anak dan pengelolaan limbah sekolah. Dua hal ini erat kaitannya dengan kesehatan dan kualitas hidup masa depan,” ujar Rici.

Wakil Ketua Yayasan Semai, Shofwati Azizah, M.Pd., mengungkapkan apresiasinya terhadap sinergi yang terjalin bersama IPB University.

“Kami menyambut baik inisiatif ini karena sejalan dengan visi Sekolah Semai untuk membentuk generasi yang sadar lingkungan dan sehat secara jasmani. Kehadiran dosen IPB membawa energi baru dalam upaya kami membangun pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Kegiatan dimulai dengan pre-test untuk memetakan pemahaman awal peserta mengenai gizi dan lingkungan. Dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang konsep “Isi Piringku” oleh Firman Muhammad Basar, M.Pd., dosen Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi. Firman menekankan pentingnya kecukupan zat gizi dalam setiap porsi makan anak, serta memberi contoh perencanaan menu sehat yang bisa diaplikasikan di kantin sekolah maupun rumah.

“Keberhasilan edukasi gizi tidak bisa berdiri sendiri. Sekolah dan keluarga harus menjadi satu ekosistem yang mendukung pola makan sehat anak-anak,” tegas Firman.

Pada sesi kedua, Tri Budiarto, M.Si., dosen yang juga ahli pengelolaan lingkungan dari IPB University, memandu pelatihan pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) dari bahan limbah organik seperti sisa buah, sayur, dan sampah dapur sekolah. Pelatihan ini memberikan wawasan praktis bagi peserta dalam mengelola limbah organik menjadi sumber daya yang bernilai.

“Ilmu hanya akan bermanfaat jika diterapkan secara konsisten. Sekecil apapun dampaknya, jika dimulai dari lingkungan sekitar, akan menumbuhkan budaya peduli yang berkelanjutan,” ujar Tri.

Kegiatan ditutup dengan diskusi reflektif, post-test, dan penyerahan produk inovasi IPB University kepada Yayasan Semai, berupa pupuk organik cair dan padat hasil riset kampus. Produk tersebut menjadi simbol kontribusi IPB dalam membangun koneksi antara ilmu akademik dan praktik nyata di masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Sekolah Vokasi IPB University menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari pembangunan masyarakat akar rumput melalui pendekatan edukatif yang aplikatif. Program Dospulkam menjadi wajah dari semangat knowledge-sharing, sekaligus bukti bahwa kampus tidak hanya tempat belajar, tetapi juga agen perubahan sosial. (RTH)