Senin, 22 Spetember 2025
Bogor-Sebagai bagian dari komitmen IPB University sebagai kampus pelopor inovasi untuk solusi yang berkelanjutan, Program Studi Komunikasi Digital dan Media (KDM) Sekolah Vokasi IPB kembali menggelar pelatihan penguatan keterampilan digital bagi pemuda dan pengelola Kampung Wisata Saung Eling, Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor. Kegiatan ini merupakan tahun kedua pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat (PPM) terintegrasi yang melibatkan 17 program studi SV IPB di wilayah Mulyaharja, sebagai bentuk kontribusi nyata kampus dalam menjawab kebutuhan pengembangan masyarakat berbasis potensi lokal.
Pelatihan yang dilaksanakan pada Senin (22/9) ini berfokus pada pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mempercepat dan memperkaya proses pembuatan caption kreatif di platform media sosial seperti Instagram dan TikTok. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Program Studi KDM, Dr. Hudi Santoso, S.Sos., M.P., yang menyampaikan pentingnya peran keilmuan komunikasi digital dalam mendukung promosi destinasi wisata lokal secara berkelanjutan.
“Kami mendukung penuh kegiatan PPM ini agar semakin implementatif. Riset dan pengabdian harus menjawab persoalan riil di masyarakat, terutama dalam bidang komunikasi digital dan media,” ujar Dr. Hudi. Ia juga menambahkan bahwa setiap pelatihan dirancang tidak hanya untuk berbagi ilmu, namun juga untuk memberdayakan warga agar memiliki keterampilan yang relevan dengan tantangan komunikasi di era digital.
Pelatihan menghadirkan Alfa Taufan Latif, S.I.Kom., M.Sc., dosen KDM SV IPB, sebagai narasumber utama. Dalam sesi pelatihan, peserta diperkenalkan pada berbagai alat berbasis AI yang mudah diakses, seperti Gemini untuk membuat ide caption serta sekilas CapCut AI untuk menggabungkan teks dengan visual. Alfa menjelaskan bahwa penggunaan AI dalam komunikasi digital bukan untuk menggantikan kreativitas manusia, melainkan sebagai mitra kerja yang dapat mempercepat proses produksi konten.
“AI bukan untuk menggantikan kreativitas kita, tetapi menjadi alat bantu agar proses pembuatan konten lebih cepat dan hasilnya lebih variatif,” jelas Alfa. Alfa Taufan juga menekankan pentingnya memahami karakter audiens saat menggunakan teknologi. “Kreativitas manusia tetap memegang kendali. AI hanya memberikan opsi tambahan, namun nilai orisinalitas dan relevansi tetap harus datang dari pemahaman kita terhadap audiens yang dituju,” tambahnya.
Peserta juga dibekali pemahaman mengenai tiga prinsip dasar dalam membuat caption yang menarik, yaitu penggunaan storytelling, ajakan interaksi (engagement), dan pemilihan hashtag yang relevan. Melalui praktik langsung, peserta diminta membuat caption untuk foto dan video hasil pelatihan sebelumnya, kemudian membandingkan hasil buatan sendiri dengan yang dihasilkan oleh AI. Latihan ini membantu peserta memahami kelebihan AI sekaligus mempertahankan identitas kreatif masing-masing.
Pada akhir sesi, peserta dilatih membuat prompt atau instruksi yang tepat untuk mengarahkan AI dalam menghasilkan konten yang sesuai kebutuhan. Mereka juga didorong untuk menggali deskripsi suasana, menentukan gaya bahasa, dan memilih jenis narasi yang tepat. Hasil akhir pelatihan berupa bank caption dan ide konten selama satu bulan yang siap digunakan untuk memperkuat akun media sosial resmi Kampung Wisata Saung Eling.
Ke depan, Program Studi KDM SV IPB berkomitmen untuk memberikan pendampingan lanjutan berupa penyusunan gaya visual yang konsisten, pengembangan template caption berbasis AI, serta strategi kolaborasi konten dengan UMKM sekitar. Melalui program ini, SV IPB terus menunjukkan peran nyatanya sebagai institusi pendidikan vokasi yang adaptif dan solutif dalam menjawab tantangan masyarakat di era digital. (ATL/ASW)
