UIN Sunan Ampel Surabaya Lakukan Kunjungan ke Sekolah Vokasi IPB University untuk Penguatan Kurikulum Vokasi
BPHSVIPB
Berita SV IPB
sekolah vokasi ipb
Kamis, 30 Oktober 2025
Sekolah Vokasi IPB University menerima kunjungan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya pada Kamis (30/10) di Ruang Rapat Delta. Kunjungan ini difokuskan pada upaya memperkuat penyusunan kurikulum vokasi, khususnya terkait keseimbangan antara teori dan praktik dalam kegiatan magang yang menjadi ciri khas pendidikan vokasional di IPB University.
Delegasi UIN Sunan Ampel Surabaya yang dipimpin oleh Dr. H. Markus, S.Pd., MM.Pd., MH, Kepala Bagian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), disambut oleh Dr. Ir. Rina Martini, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Sekolah Vokasi IPB University, bersama jajaran dosen dari berbagai program studi.
Dalam sambutannya, Dr. Rina Martini menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi antarlembaga dalam pengembangan sistem pendidikan vokasi di Indonesia.
“Kami menyambut baik kunjungan dari UIN Sunan Ampel. IPB University selalu terbuka untuk berbagi pengalaman dalam penyusunan kurikulum vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri. Kami terus berupaya menghadirkan sistem pendidikan terapan yang adaptif, inovatif, dan berorientasi pada kompetensi lulusan,” ujar Dr. Rina.
Lebih lanjut, Dr. Rina Martini menegaskan bahwa sistem blok yang diterapkan di Sekolah Vokasi IPB University mampu memperkuat pelaksanaan pembelajaran berbasis praktik secara intensif. Hal ini selaras dengan kebutuhan industri yang menuntut lulusan siap kerja dan kompeten.
“Melalui sistem blok, mahasiswa dapat fokus mendalami satu mata kuliah dalam periode tertentu dengan intensitas praktik yang tinggi. Pendekatan ini terbukti efektif untuk membentuk kompetensi teknis dan profesional mahasiswa sesuai standar industri,” ungkap Dr. Rina Martini.
Sementara itu, Dr. H. Markus menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah mengembangkan Program Manajemen Industri Halal (MIH) sebagai program vokasi pertama di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya.
“Program MIH ini bisa dibilang prodi yang baru lahir. Kami masih dalam tahap awal pengembangan dan perlu banyak belajar dari berbagai pihak, termasuk IPB University, agar kurikulum vokasi yang kami susun benar-benar sesuai dengan karakteristik dunia industri,” jelas Dr. Markus.
Dr. H. Markus menambahkan bahwa program MIH ke depan akan diarahkan menjadi fakultas tersendiri yang fokus pada pengembangan industri halal.
“Kami menargetkan Program Manajemen Industri Halal ini akan berkembang menjadi fakultas vokasi yang kuat dan mandiri, sehingga mampu mencetak lulusan yang memiliki keahlian praktis di bidang industri halal,” tambahnya.
Kegiatan kunjungan ini turut diisi dengan pemaparan dari beberapa kepala program studi Sekolah Vokasi IPB University, di antaranya Supervisor Jaminan Mutu Pangan (SJMP) dan Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi (GZI). Keduanya menjelaskan penerapan kurikulum berbasis kompetensi yang disusun sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan kebutuhan industri jasa pangan serta kuliner.
Turut hadir dalam pertemuan ini jajaran dosen Sekolah Vokasi IPB University: Annisa Rizkiriani, S.Gz., M.Si, Dr. Andi Early Febrinda, S.T.P., M.P, Ai Imas Faidoh Fatimah, S.T.P., M.P., M.Sc, Vieta Annisa Nurhidayati, S.Gz., M.Sc, dan Henny Rusmiyati, S.P., M.Si. Dari pihak UIN Sunan Ampel turut hadir Riska Ayu Setiawati, S.E., M.SM, Mochammad Andre Agustianto, Lc., M.H, dan Lailiyah Luqmana, S.Ag., M.H.
Pertemuan diakhiri dengan kesepahaman untuk menjalin kerja sama berkelanjutan antara kedua institusi melalui transfer pengetahuan, pengembangan kurikulum, dan pertukaran pengalaman akademik. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang industri halal.
Sebagai kampus pelopor inovasi untuk solusi berkelanjutan, IPB University berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan terapan yang relevan, kolaboratif, dan berdampak bagi masyarakat. (NIS/ASW)