30 Oktober 2024
Seiring berkembangnya teknologi digital, keahlian dalam pemasaran digital kini menjadi kebutuhan penting, termasuk di bidang perikanan. Menyikapi kebutuhan tersebut, Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan Ikan, Sekolah Vokasi IPB University, bekerja sama dengan Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menyelenggarakan acara Sharing Session bertema “Digital Marketing Produk Perikanan Budidaya” pada Rabu, (30/10). Acara ini dilaksanakan di Ruang Zeta B05, Gedung Zeta, Kampus Sekolah Vokasi IPB, serta melalui aplikasi Zoom dan live Instagram.
Dr. Ir. Cecilia Eny Indriastuti, Ketua Pelaksana, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali mahasiswa dan pembudidaya ikan dengan pengetahuan tentang pemasaran digital. “Kami ingin mahasiswa dan pembudidaya dapat memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan usaha mereka,” ujarnya.
Acara ini dibuka oleh Ketua Komisi Perencanaan Sumberdaya, Infrastruktur, dan Kampus Berkelanjutan Sekolah Vokasi IPB, Ir. Purana Indrawan, MP, Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya keahlian digital. “Digitalisasi memengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Mahasiswa perlu memahami pemasaran digital agar siap menghadapi perkembangan ini,” kata Purana.
Kepala BRPI, Agus Cahyadi, S.Pi., M.Si., turut memberikan apresiasinya. “Ini adalah kali ketiga kami mengadakan sharing session seperti ini, setelah di Tulungagung dan Palembang. Kami berharap acara ini membantu peserta memahami strategi digital marketing yang efektif,” jelasnya.
Acara juga diisi oleh dua narasumber inspiratif, yakni Abdul Rohman Abi, A.Md., konten kreator “Abi Rai Aquaculture” sekaligus alumni Program Studi IKN IPB, serta Ardie Candra First Tiant, kreator YouTube “Pecah Telur”. Dalam pemaparannya, Abi memberikan tips tentang pembuatan konten video. “Buatlah konten dengan tema spesifik dan unggah secara konsisten. Penyampaian informasi juga harus menarik,” ujarnya.
Ardie menambahkan tentang teknik pengambilan gambar yang baik. “Headroom perlu diperhatikan dan hindari penggunaan transisi yang berlebihan. Gunakan Rule of Third agar foto dan video lebih menarik,” jelas Ardie.
Antusiasme peserta terlihat dari diskusi interaktif yang berlangsung selama sesi. Mahasiswa dan pembudidaya ikan aktif bertanya untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang strategi pemasaran produk perikanan melalui konten video.
Acara ditutup dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BRPI dan Sekolah Vokasi IPB. Harapannya, kerja sama ini dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dan pembudidaya ikan dalam memasarkan produk secara digital, sehingga mampu meningkatkan nilai jual dan memperluas pasar produk perikanan Indonesia.
Dengan adanya pelatihan seperti ini, Sekolah Vokasi IPB dan BRPI optimis bahwa keterampilan digital para mahasiswa dan pembudidaya ikan dapat menjadi pendorong utama untuk meningkatkan daya saing produk perikanan di pasar global.(IKN/ASW)