Dr. Dwi Yuni Hastati, STP, DEA; Ani Nuraeni, SPd, MPd; Faranita Ratih L, SH, MH dan Ir. Wien Kuntari, M.Si
Singkong merupakan salah satu komoditas pangan yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Komoditas ini bahkan pernah menjadi makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Mengingat kandungan gizi singkong yang cukup tinggi, potensi pemanfaatan singkong menjadi bahan baku produk pangan menjadi terbuka lebar. Singkong memiliki manfaat yang cukup banyak tidak hanya sebagai makanan pokok maupun makanan selingan. Desa Benteng, Ciampea, Kab. Bogor, memiliki potensi ekonomi utama salah satunya adalah singkong. Akan tetapi potensi ini belum dikembangkan secara optimal.
Kebanyakan dari para petani singkong masih menjual singkong dalam bentuk mentah. Walaupun demikian, telah ada sebagian kecil industri skala rumah tangga di Desa Benteng, Ciampea, Kab. Bogor, yang dikelola oleh kelompok wanita tani Barokah, telah melakukan diversifikasi pengolahan singkong serta menjualnya dalam kapasitas kecil dan terbatas. Diversifikasi yang telah dilakukan masih terbatas pada tepung mocaf, tepung tapioka, kripik, dan makanan tradisional lainnya. Tepung mocaf, yang dihasilkan kelompok tani wanita Barokah sudah mulai diolah menjadi bahan pangan, tetapi hanya sebatas sebagai bahan campuran belum sebagai bahan dasar utama, sehingga perlu adanya diversifikasi olahan dengan bahan dasar tepung mocaf yang memiliki nilai tambah dan daya jual yaitu olahan berupa pastry.
Oleh karena itu kegiatan pelatihan ini, sebagai bagian dari program Dosen Mengabdi Tahun 2021 yang difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB, memilih kelompok tani wanita Barokah, yang merupakan salah satu dari 12 Desa Lingkar Kampus IPB yang masih perlu perhatian pencapaian salah satu Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pekerjaan yang layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga desa Banteng. Ketua tim dosen mengabdi Dr. Dwi Yuni Hastati, STP, DEA, yang juga sebagai dosen Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan, menjelaskan bahwa upaya diversifikasi tepung mocaf dapat memberikan nilai tambah lain. “Selain memberikan nilai tambah, produk diversifikasi cassava-pastry ini harus memiliki kemasan yang aman, tepat, menarik, dan sesuai dengan peraturan untuk produk pangan”, ujarnya lebih lanjut.
“Pelatihan yang diberikan merupakan pengolahan tepung mocaf lain dari tepung mocaf yang sudah ada di masyarakat Desa Benteng, menjadi cassava pastry, agar bisa mendapatkan varian lain produk olahan singkong dalam hal ini tepunng mocaf, agar memiliki nilai tambah” ujar Ani Nuraeni, SPd, MPd, Dosen Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi, dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada Sabtu (2/10/2021) di kelompok tani wanita Barokah, Desa Benteng, Ciampea, Kab. Bogor. Kegiatan ini turut dihadiri dan dibuka langsung oleh ketua KPN Komunitas Pendidik Nusa Bapak Arfan dan dihadiri juga oleh ketua kelompok wanita tani Barokah Ibu Nugraheni.
Sementara itu menurut Faranita Ratih L, SH, MH, Dosen Program Studi Analisis Kimia, Sekolah Vokasi IPB University; “Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya untuk mensosialisasikan pada UMKM lokal, mengenai pentingnya mereka memiliki merek sebagai legalitas dan hak intelektual, yang dapat mendorong bisnis ini layak, dan dapat mendorong perekonomian masyarakat” pungkasnya
Keberhasilan dan kesinambungan suatu bisnis sebagai daya tariknya adalah adanya keuntungan yang didapat dari produk inovasi. Selain diversifikasi produk, perlu juga mempromosikan cassava-pastry ini sebagai produk yang memiliki nilai jual pada berbagai media sosial yang sudah akrab dengan mereka“ ujar Ir. Wien Kuntari, M.Si yang juga sebagai Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis, Sekolah Vokasi IPB University.
Selama pelatihan peserta diajak terlibat dalam proses pembuatan produk cassava-pastry, dan dimintai pendapatnya dalam uji hedonik untuk menilai tingkat kesukaan peserta terhadap varian produk singkong cassava-pastry ini. Diakhir pelatihan, kepada peserta diberikan sejumlah bahan baku, agar para peserta dapat langsung mempraktekkannya secara mandiri. Diharapkan keterampilan membuat, mengemas, dan memasarkan produk singkong cassava-pastry dapat semakin mengembangkan kemampuan berwirausaha kelompok wanita tani Barokah, di Desa Benteng, Ciampea, Kab. Bogor. Kegiatan Dosen mengabdi juga melibatkan Ni Made Rusmiati, A.Md, penanggung jawab laboratoriun kulinari Sekolah Vokasi IPB.