Sabtu (2/9), Sekolah Vokasi IPB University menghadirkan empat pembicara internasional yang berasal dari Jepang dan Thailand dalam acara The 3rd International Conference on Applied Sciences (ICAS) 2023. Acara ini berlangsung selama dua hari dan dilaksanakan secara hybrid, yakni pada Sabtu, 2 September 2023, hingga Minggu, 3 September 2023, di SwissBell Hotel Bogor serta dapat dapat diakses melalui platform Zoom serta Youtube.
Pembicara yang hadir pada ICAS 2023, yaitu Prof. Poonpipope Kasemsap dari Kasetsart University, Dr. Jate Sathornkich dari Kasetsart University, Prof. Shigehiko Suzuki dari Shizouka Professional University of Agriculture (SPUA), dan Prof. Hiroshi Ehara dari Nagoya University.
Prof. Poopipope Kasemsap dari Kasetsart University, dalam materi pertamanya, menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam bidang pertanian. “Hal penting terhadap kerjasama dalam bidang pertanian yaitu dengan mengidentifikasi faktor-faktor kunci dan pendekatan strategis yang harus diambil.” Ujarnya.
“Tetap berkomitmen itu sangat penting. Saya percaya bahwa kita bisa menyelesaikan konflik apapun, masalah apapun, saat kita benar-benar berkomitmen penuh. Hal ini dapat digunakan dan bisa bermanfaat bagi sesama, khususnya petani, demi kesejahteraan rakyat.” Kata Prof. Poonpipope.
Dr. Jate Sathornkich dari Doras Center Kasetsart juga membahas manfaat kolaborasi, yang meliputi peningkatan pengetahuan, pengalaman, jaringan, dan kapasitas. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi bisa menjadi kunci untuk melakukan penelitian yang lebih maju.
“Kolaborasi tidak hanya mempermudah penelitian tingkat lanjut, tetapi juga membuka jalan untuk koneksi baru dan pertukaran sampel yang memungkinkan penelitian yang lebih maju dan berkelanjutan.” Ujarnya.
Penyampaian selanjutnya dibawakan oleh Prof. Shigehiko Suzuki dari Shizouka Professional University of Agriculture (SPUA)yang membahas peran penting Shizuoka dalam bidang pertanian, kehutanan, pariwisata, dan produk-produk unggulan seperti teh, jeruk, melon, stroberi, dan wasabi.
“Dalam menghadapi tantangan masa depan seperti Society 5.0, globalisasi, penurunan populasi, dan era 100 tahun, universitas yang baik akan memainkan peran krusial dalam memajukan masyarakat dan pertanian. Saya harap hal itu juga bisa diterapkan disini.” Ujar Prof. Shigehiko.
Prof. Hiroshi Ehara dari Nagoya University menyampaikan materi terakhir yang membahas perubahan dalam kondisi sosial seputar tanaman sagu dan potensi pengembangan sagu di Indonesia. “Potensi dari tanaman sagu ini bisa bermanfaat dalam berbagai aspek seperti pangan, bahan bangunan, bioplastik, dan biofuel.” Ungkap Prof. Ehara dalam penyampaiannya.
“Untuk mengatasi beberapa tantangan dalam mengembangkan tanaman sagu, kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, peneliti, akademisi, swasta, dan masyarakat sangatlah diperlukan”. Ujarnya.
Sekolah Vokasi IPB University bersama dengan para pembicara dan peserta berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik untuk Agro-Maritim di Indonesia.