Jumat, 24/11/23. Sekolah Vokasi IPB University dan PT. Bogor Kopi Indonesia berkolaborasi dalam mendukung pertumbuhan sektor kopi di Kabupaten Bogor melalui keterlibatan aktif dalam Program Matching Fund Kedaireka 2023. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 20-22 November 2023 ini diselenggarakan di Agria Hotel, Bogor. Serangkaian kegiatan pendampingan dilakukan untuk memberikan dukungan secara holistik dan berkelanjutan dalam upaya meningkatkan dayasaing Kopi di Kabupaten Bogor.
Kegiatan pendampingan transfer teknologi kali ini diadakan bertajuk “Resiliensi petani kopi dengan penerapan teknologi dan sistem kemitraan berkelanjutan di Kabupaten Bogor”. Dr. Doni Sahat Tua Manalu, SE., M.Si selaku ketua kegiatan mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk nyata wujud kepedulian perguruan tinggi khususnya Sekolah Vokasi IPB terhadap masyarakat. Proses pendampingan dilakukan dalam jangka waktu yang tidak sebentar.
“Kegiatan tiga hari ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung dalam beberapa bulan. Pada kegiatan ini juga kami lakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Sekolah Vokasi IPB dengan PT. Bogor Kopi Indonesia”. Ujar Dr Doni.
Dr Doni yang juga merupakan dosen pada program studi Manajemen Agribisnis (MAB) dalam acara tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas kolaborasi yang terbangun antara Sekolah Vokasi IPB dan Mitra Industri. “Harapan saya, semoga rangkaian kegiatan Matching Fund Kedaireka 2023 yang dilaksanakan oleh Sekolah Vokasi IPB University bersama PT Bogor Kopi Indonesia dapat berguna dan dirasakan manfaatnya bagi semua petani kopi di Kabupaten Bogor dan juga bagi para mahasiswa yang mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM”. Ujar Dr Doni.
Pada hari pertama, senin 20 November 2023 berisi pemaparan materi mengenai fokus pendampingan kegiatan pembuatan peta digital menggunakan teknologi foto udara beresolusi tinggi. Materi ini disampaikan dari Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB, yaitu Manijo, S.P., M.Si. Pada paparannya Manijo memberikan wawasan mendalam tentang cara menggunakan teknologi foto udara, menginterpretasi data, dan menerapkan informasi yang diperoleh dalam pengambilan keputusan pertanian. Peserta dapat berinteraksi langsung, bertanya, dan mendapatkan pandangan praktis untuk mengoptimalkan penerapan teknologi ini dalam konteks pertanian kopi.
“Para petani kopi dalam penggunaan teknologi foto udara dengan resolusi tinggi untuk menciptakan peta digital yang akurat dan informatif. Peta tersebut dapat menjadi alat penting dalam perencanaan lahan, pengelolaan tanaman, dan peningkatan efisiensi operasional petani” Ujar Manijo.
Selanjutnya pada hari Selasa, 21 November 2023 berisi paparan materi mengenai Pendampingan Kegiatan Penguatan Kelembagaan (Akses Perbankan). Tujuan materi ini adalah mengelola keuangan para petani, memfasilitasi akses perbankan, dan memperkuat kelembagaan lokal. Adapun materi disampaikan oleh pakar dalam bidang akses perbankan, Dr. Fitria Yuliani, STP, MSE.
Pada materinya Dr. Fitria menekankan pentingnya pemahaman yang kuat mengenai kelembagaan dalam pengelolaan usaha pertanian. Ia menjelaskan pemahaman ini akan mempermudah akses petani ke layanan perbankan, membantu mereka dalam pengelolaan keuangan yang efektif, dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan usaha pertanian.
“Melalui kegiatan ini, Sekolah Vokasi IPB University dan PT. Bogor Kopi Indonesia berupaya memperkuat fondasi kelembagaan petani kopi, menciptakan sistem yang lebih tangguh dan mendukung perkembangan bisnis mereka dalam jangka panjang” Ujar Dr. Fitria
Pada hari ketiga, yaitu Rabu, 22 November 2023, materi berfokus kepada pendampingan Kegiatan Kemitraan Closed Loop Pentahelix. Hadir sebagai pemateri ahli dalam pengembangan kemitraan yaitu Dr. Rasidin Karo Karo Sitepu, SP, MSi. Pada paparan materinya Dr Rasidin menjelaskan mengenai konsep kemitraan closed loop pentahelix, yang melibatkan lima pilar utama, yaitu pemerintah, perguruan tinggi, industri, masyarakat, dan media.
Ia menekankan pentingnya para petani kopi untuk membangun jaringan kemitraan yang kuat dan saling mendukung. Pada materinya, para peserta juga diajak untuk mengidentifikasi potensi kemitraan di tingkat lokal, berdiskusi tentang cara membangun dan memelihara hubungan yang berkelanjutan dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, universitas, perusahaan, masyarakat setempat, dan media. “Manfaat ekosistem kemitraan closed loop pentahelix, yang dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan diperlukan dan ini sangat ideal bagi petani Kopi di Kabupatan Bogor”. Ujar Dr. Radisin.
Pada akhir kegiatan dilakukan juga penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Sekolah Vokasi IPB University dengan Bogor Kopi Indonesia. Kedepan Mitra Industri Bogor Kopi Indonesia akan bekerjasam dalam berbagai bidang untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khsusunya dalam usaha kopi di Indonesia. (ASW/DST)