27 Juni 2024
Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan implementasikan project-based learning melalui kegiatan pendampingan kepada 22 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada sejumlah tempat di Bogor pada sabtu (15/6) lalu. Kegiatan itu merupakan bagian dari project-based learning Mata Kuliah Pengendalian Produksi Pangan Halal dan Regulasi Pangan.
Mahasiswa terjun langsung untuk memberikan pendampingan dalam rangka memperoleh sertifikasi Halal. Seluruh UMKM antusias menjalani pendampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Sebanyak 8 peserta UMKM telah memperoleh sertifikasi melalui jalur reguler dan 14 lainnya melalui jalur self-declare.
Koordinator Mata Kuliah Pengendalian Produksi Pangan Halal dan Regulasi Pangan Made Gayatri Anggarkasih, S.T.P., M.Si mengatakan bahwa mahasiswa tidak hanya diberikan teori di kelas, melainkan turun langsung ke UMKM dalam kegiatan perkuliahan melalui project-based learning Mata Kuliah Pengendalian Produksi Pangan Halal dan Regulasi Pangan.
“Project-based learning pendampingan sertifikasi halal ini bukan hanya bermanfaat bagi mahasiswa, namun juga memberi manfaat besar bagi UMKM yang didampingi mengingat sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Jaminan Produk Halal mengenai kewajiban sertifikasi halal pada tanggal 17 Oktober 2024 juga Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Sertifikasi Halal Bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil” ujar Made Gayatri.
Selain itu, Made Gayatri menjelaskan bahwa pelaksanaan pendampingan kepada puluhan UMKM tersebut terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya. Hal itu dalam rangka untuk mendorong minat pelaku usaha memperoleh sertifikasi halal sehingga masyarakat akan semakin mendukung perekonomian usaha kecil.
“Semua UMKM mendapatkan sertifikat halal tersebut secara gratis. Sertifikasi jalur reguler mendapatkan bantuan dari bank BSI (Kerjasama dengan LPPOM MUI) dan sertifikasi jalur self-declare melalui program Sehati (Kolaborasi BPJPH Kementerian Agama dengan berbagai pihak)” imbuhnya.
Menurutnya, proses sertifikasi halal saat ini lebih mudah dilakukan bagi pelaku usaha mikro dan kecil karena adanya pendampingan Proses Produk Halal (PPPH). Namun pendamping yang wajib memiliki sertifikat kompetensi pendamping dari BPJPH. “Pendamping proses produk halal jalur self-declare pada kegiatan PjBL ini adalah Rama Salsabila Rahman (Mahasiswa Prodi Supervisor Jaminan Mutu Pangan Angkatan 57) dan Prima Sukmana Resma, S.T.P., M.TP. (dosen Mata Kuliah Pengendalian Produksi Pangan Halal). Keduanya telah memiliki nomor registrasi sebagai Pendamping PPH BPJPH” ujar Made Gayatri.
Ia mengharapkan bahwa Project-based learning pendampingan sertifikasi halal ini dapat terus dilakukan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa secara langsung ke lapangan serta memberi dampak positif bagi UMKM dalam pemenuhan sertifikasi halal. “Sertifikasi halal bagi UMKM dapat menjadi jaminan mutu pangan yang aman, halal, dan thoyyib (baik dan sehat) serta dapat meningkatkan kepercayaan Masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan penjualan produknya” pungkasnya.
Selain pendampingan sertifikasi halal, Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB University turut membantu pelaku usaha untuk pembuatan NIB, pembuatan manual Halal, persiapan implementasi proses produk halal di UMKM. Selain itu mahasiswa turut memberikan pelatihan, membantu pelaksanaan audit internal, mendampingi audit oleh LPH maupun pendamping PPH, hingga memastikan perbaikan yang diperlukan sampai dengan terbit sertifikat halal. (GBD/ASW)