Tingkatkan Pemahaman K3 Karyawan, Dosen SV IPB University Berikan Pelatihan Penggunaan APAR di Pabrik Pengolahan Sagu Kota Bogor

Senin 11/12/2023 – Sekolah Vokasi IPB University melakukan pengabdian kepada masyarakat salah satunya kegiatan pelatihan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Pelatihan tersebut ditujukan kepada karyawan pabrik pengolahan sagu di Kota Bogor. Salah satu tujuan pelatihan memberikan pemahaman dan pengaplikasian Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Penerapan K3 tersebut penting sebagai langkah pencegahan dini bila terjadi suatu kejadian yang tidak diinginkan terjadi di tengah aktivitas pabrik. Bila tidak diterapkan maka besar kemungkinan hal tersebut akan berdampak pada terganggunya kegiatan produksi yang terjadi pada pabrik pengolahan sagu tersebut.

“Kegiatan pelatihan ini dapat terlaksana atas bantuan pendanaan Hibah Sekolah Vokasi IPB University dan juga pabrik pengolahan sagu ini telah menjadi tempat kunjungan praktikum mahasiswa setiap tahunnya,” ujar Agief Julio Pratama, M.Si selaku ketua kelompok pengabdian Masyarakat, Senin (11/12/2023).

Menurutnya, angka kecelakaan kerja yang terjadi di sektor pengolahan sagu cukup penting untuk diperhatikan, mengingat Indonesia merupakan negara dengan penghasil sagu terbesar di dunia dengan luas lahan sagu mencapai 5,5 juta ha yang tersebar di pulau-pulau besar yang ada di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

Luasan tersebut didukung dengan adanya pabrik pengolahan sagu skala menengah yang cukup banyak dan menyerap tenaga kerja yang tidak sedikit, ditambah dengan lokasi pabrik pengolahan yang jauh dari perkotaan dan minimnya fasilitas pendukung menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan kecelakaan kerja.

“Melalui praktik penggunaan APAR di pabrik ini, kami berharap karyawan dan masyarakat yang ada di sekitar pabrik dapat memahami pentingnya keselamatan diri akan bahaya yang ada di sekitar, selamat orangnya, selamat alatnya dan selamat lingkungannya. Apalagi karyawan di pabrik ini bekerja dengan bahan baku yang cukup banyak dan besar serta menggunakan mesin pemarut yang dapat membahayakan diri jika tidak dilakukan dengan hati-hati,” paparnya.

Ia menjelaskan bahwa pelatihan terkait penggunaan APAR ini belum dilakukan oleh pemilik pabrik dikarenakan kegiatan pengolahan sagu sudah dilakukan sejak turun-temurun oleh keluarga dan imbauan tentang K3 hanya dikembalikan kepada masing-masing karyawan untuk mawas diri. Dalam pelatihan ini turut hadir pemilik pabrik, karyawan pabrik dan masyarakat sekitar pabrik serta menunjukkan keadaan bahaya yang dapat terjadinya kecelakaan kerja dan pencegahan terhadap keadaan berbahaya tersebut.

Menurutnya, apabila pemahaman terkait K3 sudah diketahui dan dijalankan oleh seluruh elemen di dalam pabrik maka resiko kecelakaan kerja yang terjadi dapat menjadi nihil. Hal tersebut yang menjadi indikator keberhasilan penerapan K3 di suatu tempat dikatakan berhasil. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pabrik pengolahan sagu di Kota Bogor agar produktivitas karyawan dan produk tetap sesuai target.

Pelatihan penggunaan APAR itu ditujukan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan Masyarakat. Terdapat 17 tujuan yang terkandung di dalam SDGs, dimana Pelatihan penggunaan APAR termasuk ke dalam SDGs kedepalan, yaitu pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi.

Hal itu karena pelatihan berkaitan K3 dapat meningkatakan pekerjaan yang layak bagi para karyawan di pabrik pengolahan sagu serta terjadinya peningkatan kinerja yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

“Lebih lanjut kita dapat mengimplementasikan K3 ini tidak hanya pada pabrik pengolahan sagu di Kota Bogor saja, akan tetapi di seluruh pabrik pengolahan sagu baik itu tradisional maupun semi tradisional di seluruh Indonesia,” ujar Agief Julio Pratama, M.Si. yang juga merupakan dosen Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian SV IPB Univeristy.

Sementara itu, pemiliki pabrik sagu Bapak Ropi sapaannya, mengatakan kegiatan itu perlu dilakukan pengawalan secara rutin sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dilakukan oleh masyarakat. Sehingga dapat mendorong masyarakat untuk membiasakan diri dalam hal menjaga keamanan dalam bekerja.

“jika hari ini sudah dilakukan terkadang besok ataupun lusa sudah lupa lagi, sehingga harapannya pendampingan tetap dilakukan dan kegiatan yang dapat meningkatkan produktivitas kerja seperti sekarang ini jika ada lagi dapat diimplementasikan kembali di pabrik ini,” kata Ropi.

Selain itu, ia sangat mendukung kegiatan yang dilakukan dan akan terus mensupport, karena cukup banyak mahasiswa bahkan dosen yang berkunjung ke pabriknya dan melakukan penelitian di tempatnya tersebut. (ASW/GBD)

Video Profil

Kategori

Berita Terkini

Alamat & Kontak

KAMPUS BOGOR – Jl. Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat 16128

KAMPUS SUKABUMI – Jl. Sarasa No. 45, Babakan, Kec. Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43142