Program Studi Teknologi dan Manajemen Ternak (TNK) Sekolah Vokasi IPB University terus menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui penerapan teknologi inovatif di bidang peternakan. Pada Kamis (11/9), tim pengabdian yang diketuai oleh Annisa Hakim, S.Pt., M.Si., bersama para dosen dari Program Studi TNK melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian program pengabdian yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir. Fokus utama program adalah pengembangan budidaya hijauan pakan ternak ramah lingkungan dengan memanfaatkan teknologi hayati berbasis pupuk mikroorganisme.
Tim menanam empat jenis rumput unggul diantaranya Pakchong, Bionutris, Biovitas, dan Biogras, yang dikenal kaya akan nutrisi dan memiliki produktivitas tinggi. Keunggulan inovasi ini terletak pada penggunaan pupuk hayati Mikoriza dan Rhizobium yang mendukung pertumbuhan tanaman secara alami dan efisien.
“Inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan peternak lokal dalam memperoleh pakan berkualitas tinggi yang ramah lingkungan. Teknologi ini tidak hanya aplikatif, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan,” ujar Annisa Hakim, S.Pt., M.Si., Ketua Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Program Studi TNK SV-IPB.
Annisa menjelaskan bahwa Mikoriza mampu meningkatkan penyerapan fosfor dan memperkuat ketahanan tanaman terhadap kekeringan, sedangkan Rhizobium berperan dalam fiksasi nitrogen yang berpengaruh terhadap kandungan protein hijauan.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan masyarakat dalam pengembangan pertanian terapan. “Kami ingin inovasi yang lahir dari kampus bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya peternak. Karena itulah kami libatkan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan secara langsung dalam proses ini,” jelasnya.
Kegiatan ini juga mencakup pemantauan pertumbuhan tanaman, pengukuran biomassa hijauan, serta pembangunan saluran air mikro untuk mengatur distribusi air secara merata dan mencegah genangan.
“Melalui pendekatan terintegrasi ini, kami berharap peternak dapat memperoleh solusi yang tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan,” tambah Annisa.
Salah satu dosen narasumber, Dudi Firmansyah, S.Pt., M.Si., dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa program ini sekaligus menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa vokasi dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di kelas.
“Mahasiswa tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga mengalami langsung proses penerapan teknologi di lapangan, berinteraksi dengan masyarakat, dan memahami tantangan nyata yang dihadapi peternak,” ujar Dudi Firmansyah.
Ia menilai bahwa kegiatan seperti ini menjadi wujud sinergi antara riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat yang menjadi ciri khas pendidikan vokasional di SV-IPB.
“Teknologi hayati seperti Mikoriza dan Rhizobium adalah contoh nyata bagaimana ilmu pengetahuan bisa diadaptasi secara sederhana namun berdampak besar. Inilah bentuk inovasi terapan yang terus kami dorong di lingkungan Sekolah Vokasi,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, Program Studi TNK menegaskan perannya dalam menyumbangkan solusi inovatif berbasis riset kepada masyarakat. Pendekatan yang dikembangkan tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ekonomis dan mudah diimplementasikan, sejalan dengan visi IPB University sebagai kampus pelopor inovasi untuk solusi berkelanjutan. (ASW)
