Tokyo, 25–26 Juni 2025 – IPB University menegaskan komitmennya dalam memperluas jaringan internasional pendidikan vokasi dengan melakukan kunjungan kerja ke Jepang. Delegasi terdiri dari Dekan Sekolah Vokasi Dr. Aceng Hidayat, Wakil Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Yusli Wardiatno, dan Bidang Kerja Sama Sekolah Vokasi Dr. Aidil Azhar. Kunjungan ini mencakup pertemuan diplomatik, pengembangan program pendidikan, serta inisiasi peluang kerja global bagi mahasiswa dan alumni.
Delegasi diterima di KBRI Tokyo oleh Kuasa Usaha Ad Interim Maria Renata Hutagalung dan Atase Pendidikan Prof. Amzul Rifin. Dalam kesempatan itu, IPB menyampaikan perkembangan implementasi program 3+2 yang dijalankan bersama Chuo Joho Institute sejak 2024, dengan dukungan beasiswa dari MST Communication.
Dr. Aceng Hidayat menyampaikan bahwa kehadirannya bukti nyata dari upaya internasionalisasi pendidikan vokasi IPB. Dr. Aceng juga menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan hasil dari pondasi diplomasi pendidikan yang telah dibangun sebelumnya saat Prof. Yusli menjabat sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di Tokyo. Menurutnya, program ini tidak hanya meningkatkan akses pendidikan internasional, tetapi juga memperluas peluang mahasiswa untuk meraih pengalaman magang global secara legal dan terstruktur.
“Kami sangat berterima kasih atas peran aktif KBRI Tokyo dalam menjembatani kerja sama ini. Ini adalah wujud nyata internasionalisasi pendidikan vokasi di IPB, dan kami berharap program ini dapat membuka lebih banyak peluang global bagi mahasiswa kami,” ujar Dr. Aceng.
KUAI Maria Renata menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebut bahwa kerja sama ini diharapkan menjadi kontribusi konkret dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia-Jepang melalui pengembangan sumber daya manusia vokasi.
“Kolaborasi ini bukan hanya membuka akses pendidikan internasional bagi generasi muda Indonesia, tetapi juga mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang dalam bidang sumber daya manusia. Kami berharap dalam empat tahun ke depan, jumlah mahasiswa IPB yang ikut serta dalam program ini bisa mencapai 20 orang atau lebih,” ujar Maria Renata.
Masih dalam kunjungan yang sama, delegasi IPB bertemu dengan Prof. Yoshifumi Sawada dari Kindai University. Ia menyampaikan komitmen untuk mendukung pengembangan riset dan pendidikan perikanan di IPB University, termasuk kemungkinan pengabdian waktunya di Indonesia. Dr. Aceng menilai hal ini sebagai sinyal positif untuk memperkaya jejaring akademik internasional dan memperluas kolaborasi ke bidang riset terapan berbasis industri.
“Kehadiran Prof. Sawada membuka peluang kolaborasi yang lebih erat, khususnya dalam pengembangan riset perikanan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri. Ini akan menjadi nilai tambah besar bagi pendidikan vokasi kami di bidang akuakultur,” ujar Dr. Aceng.
Dr. Aidil Azhar melanjutkan agenda dengan melakukan penjajakan kerja sama Program Specified Skilled Worker (SSW), yang menyasar alumni Sekolah Vokasi IPB. Ia bertemu dengan sejumlah mitra strategis Jepang seperti LP-Education (lembaga sertifikasi kompetensi), POTENTIAL Plus (platform pelatihan bahasa Jepang), Vegecoop (mitra industri hortikultura), dan Chuo Joho Institute.
Menurut Dr. Aidil, inisiatif SSW adalah langkah lanjutan yang memungkinkan lulusan vokasi memiliki akses legal untuk bekerja di Jepang. Ia menjelaskan bahwa sistem pelatihan bahasa Jepang dan sertifikasi keterampilan yang didukung oleh industri mitra akan memperkuat daya saing alumni. Dalam pandangannya, skema ini menciptakan jalur migrasi kerja yang aman dan terstandar, sesuai kebutuhan tenaga kerja terampil di Jepang.
“Program SSW ini menjadi bentuk konkret komitmen kami dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga siap secara budaya dan bahasa untuk bekerja secara profesional di Jepang,” ujar Dr. Aidil.
