Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University menunjukkan komitmen vokasionalnya dalam penguatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan Bahasa Inggris dasar bagi warga di kawasan wisata Mulyaharja, Kota Bogor. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Pengabdian Terpadu dan Terpusat yang digelar selama lima hari, dari tanggal 29 September hingga 3 Oktober 2025, dan menyasar warga di sekitar destinasi Saung Eling dan Agro Edu Wisata Organik (AEWO).
Pelatihan difokuskan pada materi Basic English Tenses, termasuk simple present, simple past, simple future, serta present continuous sebagai materi tambahan. Kegiatan ini terdiri dari sesi pre-test, pembelajaran intensif, dan post-test sebagai bentuk evaluasi kemampuan peserta.
Menurut pengakuan dosen pengampu, Dra. Irma Rasita Gloria Barus, M.A, pelatihan ini menjadi respons terhadap rendahnya penguasaan bahasa Inggris di kalangan pelaku wisata lokal. “Sebagian besar peserta menyampaikan bahwa mereka merasa kemampuan Bahasa Inggrisnya masih rendah, terutama karena tidak terbiasa menggunakan bahasa asing dalam pekerjaan sehari-hari,” jelasnya.
Dra. Irma Rasita menambahkan, metode pembelajaran dirancang agar mudah diterima dan tidak membebani peserta. “Kami mengusung pendekatan yang komunikatif dan menyenangkan. Selain ceramah, kami sisipkan diskusi ringan, simulasi dialog wisatawan, serta permainan edukatif untuk mempermudah pemahaman tenses,” terang Dra. Irma Rasita.
Hal senada disampaikan oleh Harries Marithasari, S.S, M.Pd, dosen pengajar dalam pelatihan ini. Harries Marithasari mengungkapkan bahwa para peserta berasal dari latar belakang pendidikan yang beragam, mayoritas lulusan SMA, dan memiliki usia antara 20 hingga 60 tahun. “Mereka adalah pelaku wisata aktif. Sebagian sudah bekerja selama lebih dari empat tahun di destinasi lokal namun belum memiliki keterampilan berbahasa Inggris yang memadai,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Harries Marithasari menjelaskan bahwa dari hasil pre-test dan post-test, terlihat peningkatan kemampuan peserta meski tidak semua menunjukkan lonjakan signifikan. “Beberapa peserta mulai memahami perbedaan bentuk waktu dalam kalimat. Meski penggunaan masih belum konsisten, setidaknya mereka kini menyadari pentingnya tenses dalam berinteraksi dengan wisatawan,” katanya.
Sementara itu, Ira Resmayasari S.S, M.Par, MTHM Penaggungjawab kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Terpusat dan Terpadu dari Prodi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University menambahkan bahwa sebagian besar peserta mengaku hanya sesekali menggunakan simple present tense, dan itu pun sering tidak tepat. “Dari 20 soal pilihan ganda yang kami berikan, hasil pre-test cukup rendah, namun ada perkembangan saat post-test. Ini menunjukkan adanya pembelajaran meski bertahap,” jelasnya.
Sebanyak 20 peserta mengikuti pelatihan secara penuh. Mereka berasal dari berbagai komunitas lokal: tujuh dari Saung Eling, dua dari Kelompok Wanita Tani (KWT), dan sebelas dari AEWO. Pelatihan ini menjadi langkah awal dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia pariwisata berbasis komunitas di wilayah Mulyaharja.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap masyarakat bisa lebih siap menghadapi wisatawan, tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga mancanegara. Bahasa Inggris menjadi kunci untuk meningkatkan nilai jual destinasi wisata,” pungkas Ira Resmayasari,
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk nyata dari visi Sekolah Vokasi IPB University sebagai pelopor inovasi untuk solusi yang berkelanjutan. Pendidikan vokasional yang diterapkan di SV IPB tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada keterlibatan aktif dalam memecahkan persoalan nyata di masyarakat.
Dengan pendekatan berbasis keunggulan program studi, pelatihan ini diharapkan mendorong peningkatan kualitas layanan pariwisata lokal serta membuka peluang kolaborasi lebih luas antara perguruan tinggi dan masyarakat sekitar. (ASW)
