Sabtu, 22 November 2025
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Vokasi IPB mengadakan Workshop Refreshment Penyusunan Materi Uji Kompetensi (MUK) versi 2023 di Ruang Rapat Kampus Delta, Sabtu (22/11). Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus LSP Vokasi IPB, para PIC penyusun skema dan MUK yang di-witness, serta PIC untuk skema usulan baru dari berbagai program studi di lingkungan SV-IPB University.
Workshop ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kerja Sama, dan Pengembangan SV-IPB University, Dr. Ir. Anita Ristianingrum, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Anita menyampaikan dukungan penuh dari pihak fakultas terhadap upaya penguatan kapasitas LSP Vokasi. “Sekolah Vokasi IPB University senantiasa mendukung kegiatan yang memperkuat tata kelola sertifikasi kompetensi sebagai bagian dari pengembangan kualitas lulusan vokasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Anita menekankan pentingnya sertifikasi kompetensi yang terstruktur dan relevan untuk menjawab tantangan dunia kerja. Ia menyebutkan bahwa kolaborasi antara prodi dan LSP harus terus diperkuat untuk membangun skema-skema baru yang adaptif dan berdaya saing.
Ketua LSP Vokasi IPB University, Uding Sastrawan, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa kegiatan workshop ini merupakan bentuk komitmen LSP dalam menjaga dan meningkatkan kualitas penyusunan skema dan perangkat MUK. “Workshop ini menjadi bagian dari proses pembaruan sistem sertifikasi agar sesuai dengan regulasi terbaru dari BNSP dan kebutuhan industri,” jelasnya.
Uding juga menyampaikan capaian LSP Vokasi IPB pada tahun sebelumnya yang berhasil dan telah mendapatkan apresiasi karena telah melaksanakan sertifikasi kepada 2.161 lulusan. “Capaian tersebut menunjukkan tingginya antusiasme prodi dan lulusan dalam menjadikan sertifikasi sebagai nilai tambah. Selamat untuk kita semua, ke depan kami berharap dapat menyediakan lebih banyak skema baru yang relevan dengan bidang studi dan kebutuhan industri,” ungkapnya.
Sebagai narasumber utama, Diki Saefurohman, S.Hut, M.Si. dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), hadir untuk memfasilitasi sesi diskusi teknis yang membahas secara detail mekanisme penyusunan dan revisi MUK berdasarkan Permenaker terbaru. Ia menjelaskan bahwa proses penyusunan skema dan MUK harus memenuhi kaidah kompetensi berbasis okupasi serta memperhatikan keterukuran elemen dan kriteria unjuk kerja.
“Setiap skema sertifikasi harus merujuk pada okupasi yang spesifik, bukan sekadar jabatan umum. MUK-nya pun wajib disusun dengan elemen yang dapat diukur dan diuji, agar asesmen dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan profesional,” ujar Diki.
Melalui metode diskusi aktif, Diki membimbing peserta dalam mengidentifikasi gap dan perbaikan substansi MUK pada 14 skema yang tengah di-witness serta 12 skema usulan baru dari berbagai prodi. Proses ini bertujuan agar seluruh perangkat sertifikasi memiliki kejelasan struktur dan selaras dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Workshop ini menjadi bagian penting dalam proses revitalisasi LSP di lingkungan SV-IPB University yang mendorong mutu pendidikan vokasi terapan yang berorientasi pada pengakuan kompetensi lulusan secara nasional.
Melalui kegiatan ini, Sekolah Vokasi IPB University menegaskan perannya sebagai bagian dari IPB University, kampus pelopor inovasi untuk solusi berkelanjutan, dalam menjamin bahwa setiap lulusan tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga siap secara profesional melalui sertifikasi yang kredibel dan berstandar industri. (ASW)
