1 April 2024
Dalam rangka memperkuat ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi, Konsorsium Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) Jawa Barat dan Banten menjalani proses Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilaksanakan oleh Tim LPDP dan Mitras DUDI. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari Senin (1/3) hingga Rabu (3/3), di Gedung Rapat Delta Sekolah Vokasi IPB Bogor.
Kegiatan Monev ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berperan sebagai reviewer keuangan, Tim Pakar Mitras DUDI sebagai reviewer substansi, Tim SPMI, serta perwakilan dari PTV di Jabar Banten, termasuk Sekolah Vokasi IPB, Politeknik Negeri Bandung, dan lain-lain.
Dr. Ir. Aceng Hidayat, Dekan Sekolah Vokasi IPB, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerjasama yang solid antara tim internal dan eksternal untuk mencapai hasil yang komprehensif, terutama dalam mengintegrasikan kurikulum antara pendidikan menengah, pendidikan tinggi vokasi, dan kebutuhan industri. “Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mendapatkan data yang komprehensif khususnya untuk Jabar dan Banten, serta ke depannya mampu mengintegrasikan kurikulum lintas sektor sesuai kebutuhan pendidikan Vokasi,” ujar Dr. Aceng.
Dalam hasil kegiatan yang dipaparkan, Dr. Doni Sahat Manalu, SE, MSi, Ketua Konsorsium Ekosistem Jawa Barat dan Banten, mengungkapkan bahwa serapan anggaran program telah mencapai 80%, sebuah indikator kemajuan signifikan dalam pelaksanaan program ini.
“Kami mencatat bahwa serapan anggaran sudah mencapai 80%, menunjukkan komitmen kami dalam menjalankan program ini dengan efisien dan efektif.” Ujar Dr. Doni.
Dr. Doni juga menyatakan bahwa Jawa Barat dan Banten merupakan wilayah dengan potensi besar dalam suplai dan demand lulusan vokasi yang dapat berkontribusi pada berbagai sektor yang mempunyai potensi yang besar dalam pengembangannya.
“Sementara ini, kami merencanakan pengembangan Jawa Barat dan Banten terbagi menjadi empat aspek sektor yang sangat berpotensi terdiri dari pariwisata, ekonomi kreatif, agribisnis, dan industri”
Monitoring dan evaluasi ini merupakan langkah awal yang penting untuk melanjutkan berbagai tahapan selanjutnya hingga menghasilkan policy brief sebagai acuan bagi pemerintah daerah, provinsi, dan pusat dalam merumuskan kebijakan pendidikan vokasi di masa depan.
Kegiatan ini tidak hanya membuktikan komitmen konsorsium terhadap pengembangan pendidikan vokasi yang berbasis inovasi dan kemitraan, tetapi juga menandai langkah maju dalam integrasi pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri, mengarah pada pendidikan yang lebih aplikatif dan relevan dengan tantangan masa depan. (ASW)