Prodi Manajemen Agribisnis (MAB) Sekolah Vokasi IPB University mengadakan diskusi terpumpun dengan pelaku UMKM sepatu dan sandal di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor, pada Jumat, (24/5). Dalam kegiatan yang merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat ini, tim MAB berhasil mengidentifikasi empat masalah utama yang dihadapi UMKM, yaitu kontinuitas produksi, pemasaran, sistem keuangan, dan sumber daya manusia.
Diskusi ini dihadiri oleh perwakilan dari prodi MAB diantaranya Dr. Doni Sahat Tua Manalu, S.E., M.Si, Dr. Ir. Wien Kuntari, M.Si, dan Liisa Firhani Rahmasari, S.P., M.Si. Tim MAB bersama pelaku-pelaku UMKM di Mulyaharja. Dalam kegiatan tersebut ditemukan berbagai kendala yang dihadapi, diantaranya kontinuitas produksi yang masih terkendala akibat kurangnya modal, pemasaran yang belum optimal meskipun sudah ada platform digital, sistem keuangan yang masih manual dan sumberdaya yang masih dikelola dengan azas kekeluargaan.
“Permasalahan utama di sisi produksi adalah kontinuitas produksi yang sering terkendala karena kurangnya modal. Ini berdampak pada pemasaran yang juga tidak bisa berjalan dengan baik,” ujar Dr. Doni Sahat Tua Manalu.
Lebih lanjut Dr. Doni yang sekaligus merangkap sebagai ketua PPM Sekolah Vokasi IPB University ini, menyoroti masalah sumber daya manusia, di mana mayoritas tenaga kerja tidak terkelola dengan baik, karena masih mengedepankan sistem kekeluargaan daripada profesionalisme. “Kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil sangat tinggi, mengingat mayoritas UMKM di sini adalah usaha keluarga yang menggantungkan keterampilan produksi pada anggota keluarga,” jelasnya.
Sementara itu Dr. Ir. Wien Kuntari menambahkan bahwa sistem keuangan yang masih manual menjadi salah satu penyebab tidak optimalnya operasional UMKM. “Dengan modal yang minim, UMKM kesulitan untuk melakukan produksi secara berkelanjutan. Sistem keuangan yang masih manual juga menambah tantangan tersendiri,” katanya.
Liisa Firhani Rahmasari, S.P., M.Si mengatakan sebagai solusi dari berbagai masalah yang dihadapi oleh pelaku UMKM di Mulyaharja, Prodi MAB berinovasi dengan merancang aplikasi untuk pengendalian produksi dan sistem pemasaran yang terintegrasi bagi UMKM Mulyaharja. “Kami akan mengembangkan aplikasi yang diharapkan dapat membantu UMKM mengatasi kendala produksi dan pemasaran. Aplikasi ini akan memberikan kontrol yang lebih baik terhadap proses produksi dan mempermudah integrasi dengan platform pemasaran digital,” jelas Liisa Firhani.
Aplikasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keberlangsungan dan perkembangan UMKM sepatu dan sandal di Kelurahan Mulyaharja, sehingga mampu bersaing dan berkembang di pasar yang lebih luas. Dengan adanya inovasi ini, diharapkan UMKM dapat lebih mandiri dan produktif, serta mampu meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha di wilayah tersebut. (ASW)