Rabu, 5 Juni 2024 – Bencana alam dan non-alam yang kerap menerjang Indonesia menjadi keprihatinan banyak pihak. Tak terkecuali mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Industri Sekolah Vokasi IPB University. Dalam upaya meningkatkan literasi kebencanaan dan mendorong penerapan hasil riset dan inovasi di bidang kebencanaan, mahasiswa Program Studi (Prodi) berkolaborasi dengan Pusat Studi Bencana IPB menyelenggarakan Seminar Kebencanaan pada hari Rabu, 5 Juni 2024, secara hybrid (online dan offline).
Seminar dengan tema “Kebijakan Fasilitasi dan Hilirisasi Hasil Riset dan Inovasi Kampus di Bidang Kebencanaan” ini dihadiri oleh Direktur Riset dan Inovasi IPB Prof. Sugeng Heri Suseno. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka diskusi bagi mahasiswa dan masyarakat umum tentang pentingnya penerapan hasil kajian dan inovasi kebencanaan.
Ketua Panitia, Abdul Aziz Rizal (Mahasiswa MNI 59), menjelaskan bahwa mahasiswa MNI tergerak untuk mengambil peran dalam aksi-aksi mitigasi bencana. Menurutnya Kajian dan inovasi kampus, khususnya IPB, sangat memungkinkan untuk diterapkan dan digunakan oleh berbagai pihak.
“Kejadian-kejadian bencana yang sering melanda negara kita, baik bencana alam maupun non-alam, memerlukan keterlibatan aktif pihak kampus,” kata Rizal.
Menurut Rizal, sosialisasi hasil kajian dan inovasi kebencanaan masih belum optimal. Oleh karena itu, mahasiswa MNI berinisiatif mengadakan seminar ini untuk meningkatkan edukasi, literasi kebencanaan, dan sosialisasi riset dan inovasi kepada mahasiswa dan masyarakat secara luas.
Upaya mahasiswa MNI ini disambut baik oleh Kepala Pusat Studi Bencana IPB, Dr. Doni Yusri. Beliau mencontohkan berbagai kegiatan di kampus lain yang berfokus pada mitigasi dan adaptasi teknologi dan rekayasa sosial terhadap bencana. “Mitigasi dan adaptasi bencana harus didesain dan diformulasikan menjadi ilmu pengetahuan yang dapat diterapkan dengan tata kelola yang efektif,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Sugeng Heri Suseno mengungkapkan bahwa kajian-kajian IPB terkait kebencanaan menunjukkan trend peningkatan. Namun, beliau juga menjelaskan bahwa kajian dan inovasi kebencanaan IPB masih berada di bawah kajian-kajian lainnya seperti pangan dan kemaritiman.
Prof. Sugeng mengharapkan peningkatan inovasi-inovasi terkait kebencanaan melalui insentif dari berbagai skema penelitian yang ditawarkan. “Saya mengharapkan semakin banyak sivitas akademika dan mahasiswa yang mau meneliti dan membuat berbagai inovasi untuk menjadi solusi mitigasi dan adaptasi bencana di tanah air,” kata Prof. Sugeng.
Ketua Program Studi (Kaprodi) Manajemen Industri Annisa Kartinawati , S.TP., M.T., menyambut baik kolaborasi kegiatan ini. Menurutnya, tema seminar dan pembicara yang dihadirkan sangat relevan dengan beberapa mata kuliah di Program Studi Manajemen Industri.
“Kegiatan-kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa selalu diarahkan untuk memberikan edukasi pencegahan kebencanaan, khususnya di sektor industri manufaktur,” kata Annisa .
Seminar ini merupakan bukti nyata sinergi antara mahasiswa MNI dan Pusat Studi Bencana IPB dalam meningkatkan literasi kebencanaan dan mendorong penerapan hasil riset dan inovasi di bidang kebencanaan. Diharapkan, melalui seminar ini, edukasi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya mitigasi dan adaptasi bencana dapat semakin meningkat. (GBD/ASW)