8 Juli 2024
Dalam acara Business Matching dan Diskusi Publik yang diadakan di IPB International Convention Center, 8 Juli kemarin, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pendidikan vokasi, khususnya peran Sekolah Vokasi IPB University dalam menjawab tantangan dunia industri.
PJ Gubernur Bey menekankan bahwa percepatan respon terhadap perkembangan dunia industri sangat penting bagi sekolah vokasi. “Sekolah vokasi, baik SMK maupun perguruan tinggi vokasi, pada intinya adalah mereka yang sudah siap bekerja langsung tanpa perlu lagi pelatihan tambahan,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Bey juga menyoroti tingkat pengangguran terbuka yang masih tinggi di kalangan lulusan SMK. “Data BPS tahun 2024 menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka lulusan SMK adalah 8,62%, lebih tinggi dibandingkan lulusan SMA yang sebesar 6,73%. Ini menunjukkan perlunya peningkatan kemampuan para pekerja kita dan pembukaan lapangan kerja baru,” tambahnya.
Salah satu fokus utama Gubernur Bey adalah pentingnya program link and match antara sekolah vokasi dan industri untuk memastikan bahwa lulusan memiliki keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi dalam bidang pariwisata di Jawa Barat. “Kami sering mendengar bahwa pariwisata di Jawa Barat sudah baik, namun SDM di bidang hospitality masih kurang dibandingkan dengan Jogja dan Bali. Kami berharap Pak Dekan Sekolah Vokasi IPB dapat melakukan penelitian untuk mengetahui mengapa lama tinggal wisatawan di Jawa Barat sangat rendah,” jelasnya.
Selain itu, Bey menekankan pentingnya pendidikan vokasi di bidang pertanian dan distribusi hasil pertanian. “Jawa Barat dan Banten sebagai lumbung pangan memerlukan SDM vokasi yang terampil dalam pertanian presisi, pengolahan hasil pertanian, dan agrowisata. Distribusi hasil panen juga perlu diperhatikan agar tidak hanya terkonsentrasi di di daerah lain,” tambahnya.
Mengakhiri pidatonya, Gubernur Bey menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi antara sekolah vokasi dan industri. “Di era seperti sekarang ini, siswa vokasi tidak hanya perlu memiliki keahlian teknis, tetapi juga harus berpikir kreatif dan dapat menyelesaikan masalah dengan cara baru. Dengan kolaborasi dari semua pihak, saya yakin Jawa Barat dan Banten akan menjadi daerah yang maju dan sejahtera, didorong oleh inovasi dan kreativitas generasi mudanya,” tutupnya. (ASW)
