Sinergi dan kolaborasi antara akademisi dengan pihak desa terkait pengembangan desa wisata penting untuk dilakukan. Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan dosen mengabdi Program Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University. Pemaparan program dosen mengabdi yang bertempat di Balai Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor pada Kamis (30/9) mendapat respon positif baik dari Kepala Desa Benteng, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pengurus desa wisata, kader PKK, kader posyandu dan beberapa perwakilan pemilik UMKM di Desa Benteng.
Ketua Tim dosen mengabdi Muh Faturokhman, S.Pt, M.Si menjelaskan Desa benteng sebagai salah satu desa yang termasuk dalam desa lingkar kampus IPB Darmaga memiliki potensi besar dalam pengembangan desa wisata “Kegiatan dosen mengabdi ini diharapkan dapat menggerakkan kembali sektor pariwisata dengan pengembangan desa wisata berbasis agro,”Ujar Dosen Program Studi Manajemen Agribisnis Sekolah Vokasi IPB University. Selain itu diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi para pemuda yang tergabung dalam pengelola desa wisata dan menggerakkan ekonomi desa.
Kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program dosen mengabdi dimulai dari identifikasi potensi dan permasalahan, pemetaan potensi dan masalah serta pengembangan konsep desa wisata. Selain itu juga akan dilakukan pelatihan manajemen desa wisata berbasis agro, merealisasikan program dan evaluasi program.
Anggota tim dosen mengabdi Dr. Budi Wahyu Priatna,M.Si menambahkan untuk pengembangan desa, pertama perlu memotret kembali potensi desa sehingga jalur dan atraksi bisa terpetakan lebih baik. Kedua, pengelola BUMDes perlu lebih banyak melakukan observasi dalam wilayah desa termasuk melihat desa di sekitar Desa Benteng yang sudah berhasil mengembangkan kegiatan wisata sehingga akan terbuka rute-rute yang bisa dikembangkan di Desa Benteng untuk wisata. “Forum komunikasi internal juga perlu dibentuk sehingga dapat menjembatani aktivitas dari masing-masing pengurus desa serta pemilik UMKM yang mengarah ke program desa yang kemudian dapat diramu menjadi profil desa,”jelas Kepala Program Studi Komunikasi Sekolah Vokasi IPB University.
Sementara itu Kades Benteng H Faka Harika, S.Ap menjelaskan Desa Benteng memiliki potensi tidak hanya alam tapi juga budaya. Tak hanya potensi wilayahnya yang besar, Desa Wisata Benteng juga sudah terbentuk organisasi kepengelolaan terkait desa wisata. “Semoga setelah kondisi pandemi semakin turun, anggaran untuk desa wisata bisa dialokasikan lebih besar sehingga mendukung kegiatan wisata yang sempat terhambat karena pandemi,”ucapnya.
Anggota tim dosen mengabdi Hudi Santoso, S.Sos, M.Si memaparkan desa wisata di wilayah lain yang tetap membuka kegiatan wisata dengan prokes ketat selama pandemi. “Semoga dengan kolaborasi antar pihak dan semangat dalam merealisasikan ke depan desa wisata di Desa Benteng bisa berjalan,”ujar Dosen program studi Komunikasi sekolah Vokasi IPB University. Anggota tim dosen mengabdi lainnya Dr. Rini Untari, S.Hut, M.Si menyebutkan sebagai destinasi wisata, Desa Benteng sudah memenuhi kriteria karena sudah memiliki something to see, berbagai atraksi wisata alam serta budaya, something to do berupa aktivitas yang dapat dirancang dari atraksi yang ada dan tentunya something to buy dengan keberadaan ratusan UMKM untuk bisa menyediakan buah tangan untuk pengunjung yang datang ke desa wisata. “Desa wisata yang berkembang semoga akan memberdayakan banyak masyarakat dan berdampak pada berbagai komponen tidak hanya ekonomi juga ekologi serta sosial budaya masyarakat,” ujar dosen Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University. Kegiatan Dosen mengabdi juga melibatkan dua mahasiswa yaitu Nur Faizatul Luthfiah dari Program Studi Manajemen Agribisnis dan Maulki Fahru Rijal dari Program Studi Ekowisata Sekolah Vokasi IPB University(*)
