13 September 2025
Sebagai kampus pelopor inovasi untuk solusi berkelanjutan, IPB University melalui Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan, Sekolah Vokasi, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjawab persoalan lingkungan di tingkat akar rumput. Melalui kegiatan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi eco enzyme, dosen dan mahasiswa hadir langsung di tengah masyarakat RW 008, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Sabtu (13/9).
Kegiatan ini melibatkan 20 warga yang dengan antusias mempraktikkan cara mengolah sampah rumah tangga menjadi eco enzyme, cairan serbaguna hasil fermentasi kulit buah dan sayuran dengan tambahan molase dan air. Produk ramah lingkungan ini dapat digunakan sebagai pembersih serbaguna mulai dari kamar mandi, kloset, dapur, hingga cairan pel lantai.
Ketua Program Studi Teknik dan Manajemen Lingkungan, Dr. Ir. Beata Ratnawati, S.T., M.Si., menekankan bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkret IPB University untuk memperkuat literasi lingkungan masyarakat.
“Dengan adanya kegiatan ini, Bapak Ibu bisa memanfaatkan limbah organik yang sebelumnya dibuang begitu saja menjadi produk yang berguna. Harapannya, warga dapat menerapkan pembuatan eco enzyme secara mandiri di rumah masing-masing dan mengurangi timbunan sampah organik yang berakhir di TPA,” ujarnya.
Dosen tim pengabdian, Wiranda Intan Suri, S.T., M.T., menegaskan bahwa keunggulan kegiatan ini terletak pada aspek aplikatifnya. Menurutnya, eco enzyme tidak hanya membantu mengurangi sampah organik, tetapi juga memberikan alternatif pembersih alami yang aman.
“Kami ingin warga melihat bahwa mengolah sampah organik itu mudah dan hasilnya bisa langsung digunakan sehari-hari. Inovasi sederhana ini bisa menjadi solusi praktis bagi rumah tangga,” tutur Wiranda.
Sementara itu, Andini Tribuana Tunggadewi, S.E., M.Si., menambahkan bahwa kegiatan ini juga memperkuat kesadaran ekonomi rumah tangga. Ia menekankan bahwa produk eco enzyme berpotensi dikembangkan menjadi usaha komunitas.
“Selain memberi manfaat lingkungan, eco enzyme bisa membuka peluang ekonomi baru. Jika diproduksi bersama, hasilnya bisa dijual dengan nilai tambah yang mendukung kesejahteraan warga,” jelas Andini.
Sebagai bentuk keberlanjutan, setiap warga mendapatkan starter pack pembuatan eco enzyme yang berisi alat dan bahan, sehingga praktik bisa dilakukan mandiri di rumah. Hal ini diharapkan menjadi pemicu tumbuhnya budaya pengelolaan sampah berkelanjutan di lingkungan Mulyaharja.
Antusiasme warga terlihat sepanjang kegiatan berlangsung. Salah seorang peserta menyampaikan rasa syukurnya atas ilmu yang diberikan.
“Kami sangat senang dan bersyukur mendapatkan pengetahuan ini. Biasanya kulit buah atau sayuran langsung dibuang, sekarang kami tahu bisa diolah jadi sesuatu yang bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan,” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Kepada Masyarakat Terpusat dan Terpadu Sekolah Vokasi IPB dengan tema Pengelolaan Limbah Padat Berkelanjutan di Kelurahan Mulyaharja. Dosen yang terlibat antara lain Dr. Ir. Beata Ratnawati, S.T., M.Si., Wiranda Intan Suri, S.T., M.T., Andini Tribuana Tunggadewi, S.E., M.Si., Luvy Dellarosa, S.T., M.T., Dr. Yudith Vega Paramitadevi, S.T., M.Si., Miesriany Hidiya, S.T.P., M.Si., Ir. Nurul Jannah, M.M., Ph.D., Dimas Ardi Prasetya, S.T., M.Si., dan Emil Wahdi, S.Si., M.Si. Tak hanya dosen, sembilan mahasiswa turut ambil bagian aktif, yaitu Muhafidzul Akbar, Sylvi Aprilia Kartini, Sekar Galuh S, Najwa Nursyifa Triharni, Najwa Syifa Nur Fitriyan, Izza Azizah, Inayah Adzra, Farrel Evandra, dan Mochammad Fajrul Falah. (ASW)
