Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Circular Agriculture Berbasis Teknologi Biokonversi Sampah Organik Melalui Budidaya Maggot BSF di Desa Sukaharja Kecamatan Ciomas.

Jumat 15/9/23-Mahasiswa Program Studi Teknologi Produksi dan Pengembangan Masyarakat Pertanian Sekolah Vokasi IPB dan BPP Dramaga Wilayah V mengadakan sosialisasi dan bimbingan teknis terkait circular agriculture berbasis teknologi biokonversi sampah organik melalui budidaya Maggot BSF pada Jum’at 15 September 2023 lalu. Acara di gelar di Gapoktan Subur Tani Subur Tani Desa Sukaharja Bogor, Jawa Barat.

Tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dalam acara ini adalah membuat pusat pengolahan limbah desa yang dikelola oleh masyarakat dan penguatan kelembagaan sehingga para petani dapat mengolah limbah secara mandiri serta mendapatkan manfaat berupa pupuk untuk pertaniannya. Acara ini terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama diberi tajuk ” pertanian melingkar / circular agricultural ” dan sesi kedua berjudul ” demonstrasi teknologi biokonversi sampah organik melalui Maggot BSF”.

Perwakilan mahasiswa PPP Ahmad Dani Pulungan menyampaikan materi sosialisasi dasar seputar Circular Agriculture/ Sistem pertanian melingkar. Inti dari materi yang dibawakan adalah pembuatan sistem pertanian melingkar melalui teknologi biokonversi sampah organik melalui maggot BSF untuk mengatasi permasalahan terkait isu pencemaran lingkungan dan kenaikan harga pupuk yang menjadi keresahan para petani.

“Teknologi biokonversi sampah organik melalui maggot BSF ini menjadi pilihan sebab maggot BSF dapat mengurai sampah organik secara cepat, tidak menyebarkan penyakit, serta konversinya bernilai tinggi karena maggot bsf memiliki protein tinggi yang dapat dijadikan sebagai pakan alternatif. Selain itu sisa hasil metabolisme/ kotorannya dapat dijadikan pupuk organik untuk mengatasi permasalahan pupuk yang dialami oleh para petani” ujar Ahmad Dani dalam paparan materinya.

Ahmad Dani menambahkan patut diperhatikan dalam membuat sistem pertanian melingkar tentunya tidak mudah dengan itu semua elemen masyarakat harus ikut andil dan bersinergi dalam pembentukan sistem tersebut.

“Dalam melaksanakan circular agriculture, perangkat desa khususnya LSM harus menjadi ujung tombak terkait sosialisasi sampah organik dan anorganik. Hal itu bertujuan agar sampah sampah dapat diolah secara cepat dan tidak mencemari lingkungan” lanjut Ahmad Dani.

Selanjutnya, materi bimbingan teknis dibawakan oleh mahssiwa lainnya yaitu Muhammad Aziz Maulana. Ia memaparkan terkait teknis budidaya maggot BSF dimulai dari fase telur hingga menjadi imago (lalat dewasa) dengan menunjukan beberapa contoh fase yang sudah disediakan.

“Tujuan utama kita adalah mengolah limbah organik, sedangkan output berupa produk turunan dari pengolahan limbah tersebut merupakan bonus” jelas Aziz Maulana.
Para petani Gapoktan Subur Tani Desa Sukaharja terlihat sangat antusias pada saat sesi pemaparan materi dan diskusi terbuka terkait pembuatan demplot kadang pengolahan limbah organik berbasis larva BSF. (MAR/ASW)

Video Profil

Kategori

Berita Terkini

Alamat & Kontak

KAMPUS BOGOR – Jl. Raya Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat 16128

KAMPUS SUKABUMI – Jl. Sarasa No. 45, Babakan, Kec. Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat 43142